"Kota sebesar Jakarta sebaiknya memanfaatkan teknologi helikopter untuk dapat mendukung kebutuhan yang diperlukan, seperti yang dilakukan di Sao Paulo, Seoul, New York, atau London," kata CEO PT Whitesky Aviation Denon Prawiraatmadja melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Selain untuk kepentingan darurat dan keselamatan, keberadaan helipad juga dibutuhkan bagi pebisnis yang sering menggunakan helikopter sebagai transportasi alternatif untuk menyiasati kemacetan di Ibu Kota.
Sebagai operator transportasi helikopter, Whitesky menerima beberapa pengalaman dari para pelanggan yang memberikan respons positif mengenai helikopter sebagai moda transportasi alternatif.
Namun para pelanggan tersebut merasakan minimnya sarana helipad untuk mendaratkan helikopter itu.
Denon mengatakan keberadaan helikopter sebagai transportasi alternatif untuk mengatasi kemacetan di Jakarta memang masih menyisakan persoalan, salah satunya keberadaan helipad yang masih minim.
Ia menyebutkan Jakarta, yang memiliki luas sekitar 664 kilometer persegi, masih sedikit gedung pencakar langitnya yang memiliki fasilitas helipad, salah satunya adalah The Plaza, Sudirman.
Untuk pembanding, di Seoul, Korea Selatan, yang memiliki luas sekitar 605 kilometer persegi terdapat 12 gedung pencakar langit dan semuanya memiliki fasilitas helipad berdasarkan survei Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH) pada 2014.
Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017