Lulusan UIN Malang jadi imam masjid di Rusia

8 Mei 2017 20:23 WIB
Lulusan UIN Malang jadi imam masjid di Rusia
Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Moskow Darmawan Suparno disambut hangat oleh Ketua Dewan Mufti Rusia, Ravil Gainutdin di dalam Mesjid Kostroma (05/05/17). (AntaraNews/Risbiani Fardaniah)
Jakarta (ANTARANews) – Belum lama ini, tepatnya 5 Mei 2017, Rusia memiliki masjid baru di Kostroma, salah satu kota Federasi Rusia, yang ternyata imamnya adalah lulusan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang, Jawa Timur.

Meski warga negara asli Rusia, Fabriz Nurutdinov, yang menjadi imam dari satu-satunya masjid di kota tersebut, merupakan lulusan S2 jurusan Tarbiyah pada 2012 dari UIN Malang. Tidak itu saja kaitannya dengan Indonesia, ia juga memiliki seorang istri, WNI asal Lamongan.

Selain menjadi imam di masjid tersebut Fabriz juga menjabat sebagai Direktur Organisasi Pengembangan Kebudayaan Islam Kostroma, kota yang berpenduduk sekitar 300 ribu orang, yang terletak sekitar 340 km sebelah utara Moskow.

Peresmian masjid baru tersebut dilakukan oleh Ketua Dewan Mufti Rusia, Ravil Gainutdin pada Jum’at (5/5) lalu yang dihadiri pula oleh Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Darmawan Suparno mewakili Dubes RI untuk Federasi Rusia, M Wahid Supriyadi.

Pada keterangan persnya, KBRI Moskow menyebut Ketua Dewan Mufti Rusia secara khusus menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas kehadiran Indonesia. Ia juga menekankan akan terus berupaya meningkatkan hubungan baik RI-Rusia di bidang agama.

Selain Indonesia hadir Menteri Agama Republik Turki, Mehmet Gaermeza. Turki hadir karena peresmian mesjid ini merupakan prakarsa dan kesepakatan bersama antara Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin, dengan Presiden Republik Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Bangunan masjid Kostroma ini memiliki tiga lantai dengan kubah yang mewah. Masjid tersebut dapat menampung sekitar 1.000 orang. Bangunan masjid memiliki madrasah untuk dewasa dan anak. Ketua Dewan Mufti Rusia mengatakan masjid bukan hanya tempat beribadah, tetapi juga sebagai pusat budaya dan tempat belajar, dimana para intelektual Muslim bersama-sama menentang radikalisme dan ekstremisme sebagai prinsip dasar agama Islam.

Masjid tersebut dibangun sejak tahun 2004, namun sempat terhenti. Pada 2012 dilanjutkan kembali pembangunannya setelah pertemuan  Ketua Dewan Mufti Rusia bertemu dengan Gubernur Kostroma.

Saat ini di Rusia terdapat sekitar 8.000 bangunan masjid untuk penduduk muslim yang jumlahnya antara 20-25 juta jiwa. Sebagian besar mereka berasal dari suku Tatar, yaitu masyarakat dari Asia Barat dan Tengah, keturunan Turki (Eurasia), Azerbaijan, Kazakhstan, Kyrgztan, Uzbekistan, dan lainnya.

Hubungan keagamaan Indonesia dan Rusia semakin hari semakin erat, yang terlihat dari kegiatan saling kunjung pejabat pemerintah dan tokoh agama kedua negara, antara lain: kunjungan Menteri Agama RI, Ketua PB NU, dan Ketua Umum Muhamadyah Prof Din Syamsudin.

Pertengahan Mei ini, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan berkunjung ke Moskow dan Kazan dalam upaya meningkatkan kerjasama pendidikan tinggi Islam Indonesia-Rusia. Rektor UIN juga diagendakan untuk berbicara di forum kajian internasional terkenal Russian Institute for Advanced Studies (RIAS).

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017