Dalam 15 tahun ke depan, ladang turbin angin Gemini, yang berada sekitar 85 kilometer di lepas pantai utara Belanda, akan memenuhi kebutuhan energi bagi sekitar 1,5 juta warga.
Secara keseluruhan, ladang turbin tersebut memiliki kapasitas membangkitkan listrik sekitar 600 megawatt, dan akan membantu memasok energi terbarukan bagi sekitar 785 ribu rumah tangga di Belanda menurut pernyataan perusahaan.
"Kami sekarang secara resmi dalam tahap operasional," kata direktur pelaksana perusahaan Matthias Haag kepada AFP saat upacara peresmian proyek yang pertama dirintis tahun 2010 itu.
Proyek bernilai 2,8 miliar euro itu merupakan kolaborasi antara perusahaan energi terbarukan mandiri Kanada bernama Northland Power, produsen turbin angin Siemens Wind Power, kontraktor maritim Belanda Van Oord dan perusahaan pemrosesan limbah HVC.
Haag mengatakan proses pembangunannya "cukup rumit", khususnya karena ladang angin itu berada relatif jauh dari pesisir sehingga membutuhkan banyak logistik.
Gemini akan menyumbangkan sekitar 13 persen dari total pasokan energi terbarukan negara itu, dan sekitar 25 persen dari hasil pembangkit listrik tenaga anginnya.
Ladang turbin angin itu juga akan membantu mengurangi emisi karbon dioksida, gas rumah kaca yang disebut sebagai salah satu penyebab pemanasan global, hingga 1,25 juta ton menurut perusahaan.
Belanda masih bergantung pada bahan bakar fosil, yang masih mencakup sekitar 95 persen dari pasokan energinya menurut laporan 2016 dari Kementerian Urusan Ekonomi.
Namun pemerintah Belanda berkomitmen memastikan bahwa sekitar 14 persen dari energinya berasal dari sumber terbarukan seperti angin dan surya pada 2020, dan 16 persen pada 2023, dengan sasaran menjadi karbon netral pada 2050.
Gemini "terlihat sebagai batu loncatan" di Belanda, dan telah "menunjukkan bahwa proyek yang sangat besar bisa dibangun tepat waktu, dan ini sangat aman bagi lingkungan," kata Haag. (ab)
Baca juga: (Arab Saudi resmikan pembangkit listrik tenaga angin pertama)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017