"Tujuh lokomotif seri CC201 yang dibongkar dari Pelabuhan Belawan, 28 April lalu memang terus dioperasikan secara bertahap dan dewasa ini semuanya sudah dioperasikan," kata Manager Humas Kereta Api Indonesia (KAI) Divre 1 Sumut M Ilud Siregar di Medan, Jumat.
Sesuai rencana, tujuh lokomotif itu masing-masing empat lokomotif untuk angkutan barang dan tiga lainnya bagi kereta penumpang.
Menurut dia, dengan bertambahnya tujuh lokomotif, maka jumlah lokomotif di wilayah Sumut sudah ada 35 unit.
"Dengan adanya 35 lokomotif, diharapkan layanan angkutan penumpang dan barang kereta api khususnya untuk Lebaran yang dipastikan meningkat itu bisa terlayani dengan baik," katanya,
Ilud menyebutkan, tiap tahun, angkutan barang KAI bertambah. Pada tahun 2016, misalnya, volume angkutan barang yang sudah dilayani KAI sudah mencapai 655.805 ton dari 2015 yang 613.000 ton.
Adapun pengoperasian empat lokomotif untuk angkutan barang itu diharapkan bisa mencapai target manajemen KAI di tahun 2017, yakni bisa mengangkut barang minimal 15.000 ton per hari dengan 28 perjalanan.
Dalam Grafik Perjalanan Kereta Api KAI Sumut tahun 2017, direncanakan sekali perjalanan angkutan membawa 15 gerbong datar dan gerbong ketel dengan kapasitas berat muat masing masing sebanyak 42 ton dan 30 ton.
"Potensi angkutan barang di Sumut masih cukup besar sehingga memang harus dimanfaatkan KAI dengan baik antara lain dengan menambah lokomotif," katanya.
Selain komoditas, ujar Ilud, angkutan barang KAI berupa bahan bakar minyak (BBM) dan hantaran parsel.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017