"Saat ini kami tidak mau ambil resiko lalu berkoordinasi dengan Polsek Ledo dan menyerahkan peledak itu untuk dimusnahkan. Ada 10, berupa mortir, granat dan peluru," ujar Jumadi, penemu peledak itu, saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.
Jumadi menjelaskan, semula barang temuan itu dia simpan, namun karena khawatir meledak, akhirnya diserahkan kepada Polsek Ledo.
"Lokasi penemuan bervariasi namun terakhir kita temukan pada akhir Maret 2017. Dengan jumlah cukup banyak dan inisiatif sendiri diserahkan kepada aparat berwenang," kata dia.
Sementara itu, Kepala Polsek Ledo, Inspektur Dua Polisi Rio Charles Hutahaean, membenarkan, ada sejumlah bahan peledak diserahkan warga.
Dia merinci bahan peledak yang diserahkan warga itu, antara lain dua peluru mortir Coke 152, tiga peluru mortir stas 8/4, dua granat fragmentasi PW2-22 dan tiga peluru kaliber 12, 7 mm.
Pewarta: Dedi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017