• Beranda
  • Berita
  • Pelukis Borobudur gelar pameran tunggal "Menjaring Kemungkinan"

Pelukis Borobudur gelar pameran tunggal "Menjaring Kemungkinan"

23 Mei 2017 00:29 WIB
Pelukis Borobudur gelar pameran tunggal "Menjaring Kemungkinan"
ilustrasi: Wisata Candi Borobudur. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi) ()
Borobudur, Jateng (ANTARA News) - Pelukis yang juga pegiat Forum Kilometer Nol Borobudur, Kabupaten Magelang, Arif Sulaiman menggelar pameran tunggal karya-karyanya bertajuk "Menjaring Kemungkinan" guna menginspirasi publik tentang perlunya menggali berbagai ide masa lalu untuk kebaikan bersama.

Pembukaan pameran seni rupa di pusat kegiatan FKN Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (22/5) hingga menjelang tengah malam itu, ditandai dengan sejumlah pementasan kesenian dan menjadi hiburan masyarakat setempat, para penikmat seni, serta sejumlah komunitas seniman setempat, serta wisatawan Borobudur.

Arif menggelar sekitar 30 karya, terutama selama 2015-2017, di Rumah Dunia Tera di Dusun Tingal, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, sekitar satu kilometer timur Candi Borobudur, yang menjadi "markas" baru FKN Borobudur.

Sejumlah karyanya, baik menggunakan cat akrilik di kanvas maupun "drawing" di atas kertas yang dipamerkan hingga 27 Mei 2017 itu, tidak lepas dari simbol-simbol tentang Candi Borobudur yang juga warisan budaya dunia tersebut, seperti stupa dan patung Buddha Gautama.

Beberapa karya Arif yang lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta 2009 tersebut, antara lain berjudul "Metamorfosa", "Kunang-Kunang", "Berdoa untuk Pelangi", "Menanam Pohon Kebaikan", "Berdoa", "Ratu Bilqis", "Kontemplasi", "Arca Awalokiteswara", dan "Wajah-Wajah".

Sebelumnya, Arif telah melakukan pameran tunggal dua kali, yakni di Kampus ISI Yogyakarta pada 2008 dan di Desa Wisata Rambeanak, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang pada 2016. Ia juga telah cukup banyak mengikuti pameran bersama dengan para pelukis lainnya di berbagai tempat, baik di Magelang maupun kota-kota lain dan luar negeri

"Untuk memberi inspirasi setiap orang akan pentingnya membuka kembali gagasan, ide, angan-angan, atau berbagai imajinasi yang melimpah pada masa lalu dan hingga saat ini belum terwujud. Setiap orang tentu memiliki memori yang terpendam untuk kebaikan pribadi maupun komunitas, atau masyarakat luas," kata Arif.

Selain itu, katanya, pameran tersebut juga memperkuat aktivitas seni dan budaya di kawasan Candi Borobudur, serta menjadi bagian dari kegiatan kepariwisataan di daerah tersebut.

Pembukaan pameran seni rupa "Menjaring Kemungkinan" itu, sekaligus bagian dari agenda pementasan kesenian yang diselenggarakan untuk periode ke-15 Forum Kilometer Nol Borobudur.

Sejumlah pementasan kesenian pada kesempatan itu, antara lain performa Kentrung Gunung (Forum Komunikasi Media Tradisional Kota Magelang), monolog (Nindito Nugroho), teater (Jarwo dan Fetty Mendut Institute), musik (Rannisakustik Yogyakarta), dan pembacaan puisi oleh sejumlah seniman, seperti Gepeng Nugroho, Budiono, Teguh Mahesa, Umar Chusaini, dan Hatmojo.

Umar Chusaeni yang juga pemilik galeri lukisan Limanjawi Art House Borobudur Desa Wanurejo pada kesempatan itu memberikan apresiasi atas pameran tunggal Arif Sulaiman.

(U.M029/S027)

Pewarta: M. Hari Atmoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017