Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN Haryanto WS dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat mengatakan sejauh ini, dari target 2017 tersebut, PLN telah melistriki satu ibu kota kabupaten dan empat desa, yang sebelumnya gelap gulita.
"Di tengah tantangan-tantangan yang ada, utamanya kondisi geografis, jarak, dan sarana yang harus dilewati, kami bahagia dan bangga bisa menerangi daerah di Papua," katanya.
Target 2017 tersebut merupakan bagian dari tugas PLN mengalirkan listrik ke sekitar 2.500 desa dan sembilan ibu kota kabupaten di Papua dan Papua Barat mulai 2016 hingga 2019.
Pada 2016, terdapat 92 desa sudah terlistriki yang terdiri atas 70 desa di Papua Barat dan 22 desa di Papua.
Untuk target 365 desa pada 2017, meliputi 231 desa di Papua dan 134 desa lainnya di Papua Barat.
"Meskipun terdapat kendala-kendala yang salah satunya mobilisasi material, namun kami akan terus berupaya agar masyarakat-masyarakat di pedalaman Papua dapat menikmati listrik seperti di daerah-daerah lainnya," lanjut Haryanto.
Menurut dia, kelancaran PLN melistriki suatu daerah juga atas bantuan masyarakat dan pemangku kepentingan di Papua dan Papua Barat.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan pemerintah setempat, sehingga program menerangi Papua ini dapat terealisasi dengan cepat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Distrik Fef Yosep Yewen mengatakan sebelumnya wilayahnya masih gelap dengan penerangan hanya menggunakan damar atau pelita.
"Semoga dengan adanya listrik ini dapat membantu aktivitas baik pendidikan, kesehatan, hingga pemerintahan. Harapan kami, ke depan listrik dapat beroperasi selama 24 jam," katanya.
Baca juga: (PLN: pembatasan waktu angkut antisipasi kebocoran BBM)
Baca juga: (PLN janji tambah mesin baru jelang Ramadhan)
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017