"Ibu hamil yang ada diabetes tipe 1 kalau bisa jangan berpuasa karena itu risiko sangat tinggi," ujar dia di Jakarta, Selasa.
Penderita diabetes tipe 1 tidak dapat mengatur gula dalam tubuhnya, kata Efendi, apalagi ditambah harus memproduksi gula untuk janin selama ada di kandungan.
"Selain produksi untuk diri sendiri, dia harus produksi gula juga untuk bayinya, jadi yang produksi gula itu ibunya karena janin belum bisa produksi gula," ucap Efendi.
Sementara untuk ibu hamil penderita diabetes tipe 2 yang merasa kuat dapat melakukan puasa dengan memperhatikan kadar gula darah.
Ibu hamil penderita diabetes biasanya menggunakan obat suntik insulin, bukan oral agar tidak mempengaruhi plasenta, sementara obat suntik dampaknya masuk ke plasenta hanya kecil.
Efendi menyarankan ibu hamil penderita diabetes yang berpuasa untuk rutin periksa gula darah, setidaknya dua minggu sekali.
"Dia harus sadar diri gula tinggi atau rendah, tahu sendiri saat drop bisa gemetaran, tangan tremor, jantung berdebar-debar, keringatan sampai basah kuyup karena gula rendah," tutur dia.
Penderita diabetes harus memperhatikan asupan gizi, salah satunya dengan mengkonsumsi makanan berkarbohidrat kompleks agar tidak menyebabkan lonjakan gula darah.
Diabetes tidak bisa disembuhkan, melainkan hanya bisa dikendalikan dan menjaga kadar gula darahnya.
Pewarta: Dyah DA
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017