Jakarta (ANTARA News) - Pabrikan otomotif Jerman, Mercedes-Benz, menerima pemesanan sebanyak 600 unit bus Mercedes-Benz Citaro untuk pengadaan sistem transportasi massal di Riyadh, Arab Saudi.
Pemesanan tersebut dilakukan oleh otoritas pengelola bus Arab Saudi, Saudi Public Transport Company (SAPTCO), yang menggandeng pengelola bus Prancis, RATP-Dev, dan penandatanganan kontrak pemesanan dilakukan di Montreal, Kanada, di sela-sela Konferensi Transportasi Publik Global UITP pada 16 Mei 2017 lalu.
Angka pemesanan 600 unit bus tersebut, menjadi yang terbesar sepanjang sejarah untuk satu kontrak pemesanan, demikian seturut rilis resmi yang disiarkan laman resmi Daimler, induk perusahan Mercedes-Benz, pada Selasa (30/5).
Pengadaan itu dilakukan dalam dua tahapan, dengan 200 unit pertama Mercedes-Benz Citaro G dan Mercedes-Benz Citaro Solo akan diserahkan secepatnya tahun 2018, sementara sisa 400 unit berikutnya akan dikirimkan secara bertahap hingga 2020.
Seluruh unit yang dipesan nantinya akan dioperasikan sebagai bagian dari sistem transportasi massal Bus Rapid Transit (BRT) yang baru di Riyadh, dan sebagian besar akan dipenuhi lewat fasilitas produksi Pusat Regional Kendaraan Niaga Daimler wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara yang bermarkas di Dubai.
"Kami sangat senang bisa kembali bekerja sama dengan rekanan lama kami, SAPTCO, untuk mengadakan layanan berstandar tinggi untuk transportasi publik di Riyadh," kata Kepala Daimler Buses, Hartmut Schick.
"Kami merasa terhormat atas kepercayaan dari pengelola bus Arab Saudi kepada kami. Ini tidak lepas dari tingginya kualitas produk kami, dan kami terus bertumbuh mengungtungkan di luar pasar utama kami," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, Daimler Buses telah mengadakan tak kurang dari 200 unit Mercedes-Benz Travego 15 SHD untuk kedua rekanannya tersebut.
Desain khusus gurun
Seluruh unit yang dikirimkan untuk memenuhi pemesanan SAPTCO nantinya akan disemati rancangan khusus untuk mengadaptasi cuaca gurun di Riyadh.
Di antaranya meliputi sistem pendingin udara yang lebih baik, sistem penghembus sirkulasi udara di tiap pintunya dan kaca jendela samping yang dibuat lebih gelap.
Sementara itu dari segi kelengkapan sistem teknologi informasi kiwari, bus-bus tersebut juga akan dilengkapi WiFi, layar berukuran 18 inci di kompartemen penumpang serta sistem untuk mendukung pembayaran nontunai.
Selain itu terdapat juga sistem penghitung penumpang otomatis di pintunya dan jaringan kendaraan pintar yang disertai sistem pengawasan dan layanan yang memungkinkan pengelola untuk mengatur ritme dan keberangkatan serta frekuensi perawatan.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017