• Beranda
  • Berita
  • Korban jiwa ledakan bom mobil di Kabul menjadi 64 orang

Korban jiwa ledakan bom mobil di Kabul menjadi 64 orang

31 Mei 2017 15:38 WIB
Korban jiwa ledakan bom mobil di Kabul menjadi 64 orang
Polisi memeriksa lokasi serangan bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan, Rabu (3/5/2017). (REUTERS/Omar Sobhani/djo/17)
Kabul (ANTARA News) - Sedikitnya 64 orang tewas dan 320 orang lagi cedera dalam ledakan bom mobil bunuh diri pada Rabu pagi di daerah diplomatik di Ibu Kota Afghanistan, Kabul, kata Kementerian Dalam Negeri di dalam satu pernyataan.

"Seorang pelaku teror meledakkan kendaraan yang berisi peledak di dekat Bundaran Zanbaq di Daerah Kepolisian 10 pada pukul 08.25 waktu setempat, sehingga 64 warga sipil yang tak bersalah tewas dan 320 warga sipil lagi cedera," kata pernyataan Kementerian itu.

"Beberapa perempuan dan anak kecil termasuk di antara korban, kata Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Najib Danish kepada Xinhua. Ia menambahkan lebih dari 50 kendaraan rusak dan puluhan bangunan di sekitar lokasi rusak akibat ledakan.

Ledakan itu, salah satu yang merenggut paling banyak korban di Kabul dan terjadi pada awal Bulan Suci Ramadhan, terjadi di dekat pintu masuk Kedutaan Besar Jerman, yang dijaga ketat, di satu jalan yang biasanya dipenuhi kendaraan, kata Basir Mujahid, Juru Bicara Polisi Kabul.

"Itu adalah bom mobil di dekat Kedutaan Besar Jerman, tapi juga ada beberapa kantor dan kompleks penting lain di dekatnya. Sulit untuk mengatakan apa sasaran sesungguhnya," kata Mujahid kepada Reuters.

Ledakan tersebut, yang mengguncang jendela dan merontokkan pintu dari engselnya di rumah yang berada ratusan meter jauhnya, sangat kuat. Beberapa laporan mengatakan ledakan itu disebabkan oleh bahan peledak yang disembunyikan di satu mobil tangki air.

Seorang pejabat kesehatan masyarakat mengatakan sedikitnya 80 orang telah tewas dan lebih dari 350 orang lagi cedera. Semua korban kelihatannya adalah warga sipil Afghanistan dan tak ada laporan mengenai staf kedutaan asing yang jadi korban.

Kedutaan Besar Tiongkok dan Prancis termasuk di antara bangunan yang rusak, kata kedua negara tersebut --yang menambahkan tak ada tanda diplomat yang cedera.

Rekaman video di lokasi memperlihatkan reruntuhan yang terbakar, gedung dan tembok yang roboh dan mobil yang rusak, dan banyak orang tewas atau cedera di dalamnya.

Di Rumah Sakit Wazir Akhbar Khan, yang berjarak beberapa blok, ada pemandangan kekacauan saat ambulans membawa orang yang cedera dan kerabat yang panik memeriksa daftar korban serta menanyai staf rumah sakit untuk mengetahui kabar keluarga mereka.

"Rasanya seperti gempa bumi," kata Mohammad Hassan (21), yang menggambarkan saat ledakan menggetarkan bank tempat ia sedang bekerja. Cedera di kepalanya telah dibalut tapi darah masih membasahi baju putihnya.

Seorang orang yang menderita luka ringan, Nabib Ahmad (27), mengatakan kerusakan tersebar luas sementara warga dilanda kebingungan, demikian Xinhua melaporkan.

(Uu.C003)


Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017