• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah optimistis 1.000 perusahaan digital tercapai 2020

Pemerintah optimistis 1.000 perusahaan digital tercapai 2020

3 Juni 2017 18:22 WIB
Pemerintah optimistis 1.000 perusahaan digital tercapai 2020
Dokumentasi: Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf (kanan) menjawab pertanyaan anggota Komisi X saat rapat dengar pendapat (RDP) di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/6/2016). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari) ()
Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah optimistis Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital yang dimulai sejak 2016 dapat benar-benar menumbuhkan sebanyak 1.000 perusahaan digital di Indonesia pada 2020.

"Angka 1.000 dalam Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital bukan simbol belaka," ujar Kepala Seksi Penerapan Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Sonny Sudaryana di sela seminar Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.

Dia mengatakan sejak diluncurkan di Jakarta pada Juli 2016 gerakan ini memang menargetkan dalam waktu lima tahun ke depan yaitu 2020 harus mampu mencetak 1.000 perusahaan startup atau rintisan digital di Indonesia.

"Itu seperti yang diinginkan Presiden Joko Widodo. Presiden ingin Indonesia menjadi energi digital terbesar di kawasan ASEAN," katanya.

Sebelum mencanangkan Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital, Sonny turut menemani Presiden Joko Widodo ke San Fransisco, Amerika Serikat, untuk mempelajari lebih dalam tentang ekonomi digital.

"Di antaranya ketika itu kami berkesempatan bertemu langsung dengan pendiri Facebook dan Google sehingga memperoleh banyak pengalaman berharga," ujarnya.

Di San Fransisco, lanjut Sonny, Presiden juga menyaksikan inovasi digitalnya tumbuh cepat justru karena keberagaman asal-usul para pekerjanya.

"Kami melihat sendiri, sebuah perusahaan digital di San Fransisco mempekerjakan orang-orang dari sekitar 200 suku bangsa yang berbeda-beda. Perbedaan pola pikir dari setiap pekerja itu ternyata justru mempersatukan mereka dalam mendorong tumbuhnya inovasi digital di perusahaan tersebut," ujarnya.

Dari situlah kemudian Presiden Joko Widodo melihat keberagaman masyarakat Indonesia yang dinilainya sangat berpotensi untuk menjadi negara energi digital terbesar, tak hanya se-ASEAN, tetapi juga dinilai mampu menjadi negara energi digital terbesar se-dunia.

"Keberagaman kita sangat banyak, seperti jumlah bahasa, pulau, dan suku bangsa. Tinggal bagaimana keberagaman itu bisa menjadi pendorong untuk terciptanya inovasi khususnya di bidang teknologi digital," katanya.

Belum lagi, menurut Sonny, sumber daya manusia Indonesia sangat mumpuni untuk menjadikan Indonesia sebagai energi digital terbesar.

"Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital kami galakkan bagi anak-anak muda yang berlangsung di 10 kota yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Malang, Medan, Bali, Makassar, dan Pontianak," katanya.

Gerakan tersebut dijadwalkan berlangsung hinga lima tahun ke depan yang diyakini pada saat itu sudah tumbuh 1.000 perusahaan rintisan digital di Indonesia demi menuju era ekonomi digital.

(T.KR-SAS/N002)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo/Hanif Nashrullah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017