• Beranda
  • Berita
  • Nunik, nama anak gajah betina yang baru lahir ini

Nunik, nama anak gajah betina yang baru lahir ini

4 Juni 2017 15:07 WIB
Nunik, nama anak gajah betina yang baru lahir ini
Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, Lampung. (ANTARA FOTO/Ardiansyah)

ada nama yang mirip namaku, terus terpilih Nunik ya sudah, saya pilih itu

Lampung Timur (ANTARA News) - Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim memberikan nama "Nunik" kepada anak gajah betina yang telah dilahirkan induknya "Pleno" di Pusat Konservasi Gajah (PKG) Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Rabu 27 Mei lalu.

Chusnunia Chalim mengaku memberikan nama kepada bayi gajah TNWK itu, mengingat dari lima ekor bayi gajah yang lahir sepanjang 2016 dan pertengahan 2017 di TNWK, Pemerintah Kabupaten Lampung Timur belum pernah memberikan nama kepada bayi gajah TNWK sehingga ia berinisifiatif memberikan nama kepada salah satu anak gajah itu.

"Saya usul kepada Pak Subakir (Kepala Balai TNWK) agar diberikan izin memberikan nama bayi gajah ini, dan diizinkan oleh Pak Subakir," ujar Chusnunia.

Chusnunia mengaku sejumlah nama dipilihnya untuk diberikan kepada anak gajah itu, dan kemudian berembuk dengan beberapa pihak sebelum memutuskan memberikan nama "Nunik" seperti nama panggilan akrab dirinya.

"Ada beberapa nama alternatif yang kemarin disiapkan, ada Kamelia, ada nama yang mirip namaku, terus terpilih Nunik ya sudah, saya pilih itu," ujar Chusnunia pula.

Bupati Lampung Timur itu menyatakan kelahiran enam ekor anak gajah dalam kurun waktu dua tahun ini patut disyukuri. "Ini pertanda baik dalam dua tahun ini banyak gajah yang lahir dan ini wajib disyukuri," ujar dia.

Kepala Balai TNWK Subakir mengatakan, tiga ekor anak gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) lahir di hutan TNWK di Lampung Timur hingga memasuki pertengahan tahun 2017 pada rentang bulan Maret hinggai Mei.

Kelahiran tiga ekor anak gajah itu pertama pada Senin (20/3) lalu, satu bayi gajah betina lahir di Elephant Response Unit (ERU) Tegalyoso TNWK. Bayi gajah betina itu dilahirkan induknya Riska, dengan berat badan 85 kilogram.

Kemudian pada Senin (27/3), satu bayi gajah sumatera kembali dilahirkan di ERU Tegalyoso. Bayi satwa berbelalai yang merupakan satwa langka dan dilindungi di dunia ini dilahirkan berjenis kelamin jantan dari induknya Dona. Bayi gajah jantan ini memiliki berat badan 89 kilogram.

Kemudian pada Rabu (31/5) ini, Pusat Konservasi Gajah (PKG) TNWK kembali kedatangan bayi gajah.

Bayi gajah ini berjenis kelamin betina yang dilahirkan dari induknya Pleno dan memiliki berat badan 66,3 kilogram.


Pewarta: Budisantoso B & Muklasin
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017