"Tahun ini kinerja semua anggota tim harus lebih baik, siap bekerja 24 jam di mana saja, khususnya Tim Promotif dan Preventif yang pernah mendapat penghargaan," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji dr Eka Jusup Singka dalam siaran pers Kementerian Kesehatan, Selasa.
Eka mengatakan Kementerian Kesehatan Pemerintah Arab Saudi tahun lalu memberikan penghargaan kepada Tim Promotif dan Preventif Indonesia karena kesiapsiagaan mereka dalam menangani masalah kesehatan jamaah haji.
Sebelum bertugas, Eka mengemukakan, tim kesehatan PPIH akan mengikuti pelatihan kompetensi selama delapan hari ditambah pelatihan integrasi dengan tim Kementerian Agama selama 10 hari untuk memastikan pelaksanaan operasional dan koordinasi di lapangan berjalan baik.
Ia menjelaskan pula bahwa berdasarkan data kesehatan haji tahun 2016, sebagian besar anggota jamaah yang meninggal dunia saat menjalankan ibadah haji meninggal setelah rangkaian ibadan di Arafah dan Mina, atau saat berada di pemondokan.
Oleh karena itu dia mengimbau para petugas kesehatan selalu mengingatkan jamaah haji untuk tidak melakukan ibadah tawaf berkali-kali apabila kondisi kesehatan tidak mendukung agar tidak kelelahan saat melaksanakan rangkaian ibadah yang utama.
Petugas kesehatan, ia menjelaskan, sebaiknya juga mewaspadai dampak penerbangan panjang pada kondisi kesehatan jemaah.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017