"Armada sudah siap sebanyak 49 kapal siap beroperasi," kata General Manajer General Manager PT ASDP Cabang Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Elvi Yosa yang ditemui ketika mengadakan tatap muka dengan media terkait kesiapan menjelang arus mudik di Denpasar, Kamis.
Menurut Elvi, dari 49 kapal tersebut hanya 32 unit yang dioperasikan karena sisanya digunakan sebagai kapal cadangan yang dapat digunakan sewaktu-waktu apabila ada kapal lain yang mengalami kendala teknis.
Terkait kondisi dermaga, Elvi menambahkan bahwa tujuh dermaga yang ada di Pelabuhan Gilumanuk terdiri dari tiga "movable bridge", plengsengan (3) dan ponton (1) dalam kondisi baik dan laik untuk digunakan.
ASDP, lanjut dia, telah menyiapkan antisipasi apabila terjadi lonjakan kepadatan arus mudik dengan menambah pemberangkatan kapal menjadi 10 kali untuk satu kapal dari semula hanya sembilan kali.
Langkah itu, kata dia, diharapkan dapat mempercepat waktu tunggu menjadi sekitar 30 menit agar dapat mengurai kepadatan penumpang saat jam-jam puncak arus mudik.
Sementara itu Direktur Pelayanan dan Fasilitas ASDP Indonesia Ferry Christine Hutabarat saat ditemui dalam kesempatan yang sama mengatakan Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk merupakan dua lintasan penyeberangan yang menjadi pantauan nasional.
Dua penyeberangan yang menghubungkan Bali-Jawa itu juga dinilai paling unik dibandingkan pelabuhan lainnya di Indonesia karena selain diramaikan dengan arus mudik juga dibarengi dengan arus wisatawan yang akan berlibur ke Pulau Dewata.
Selama arus mudik Lebaran Tahun 2016, jumlah penumpang yang di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk mencapai 1,5 juta orang, dengan 222 ribu kendaraan roda dua dan roda empat mencapai 203 ribu.
Tahun 2017 ini, ASDP memprediksi terjadi pertumbuhan jumlah penumpang yang mencapai sekitar lima persen menjadi 1,6 juta penumpang, kendaraan roda dua mencapai 235 ribu dan roda empat mencapai 214 ribu.
Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017