• Beranda
  • Berita
  • Cerita warga Jepara yang ikut mengukir mimbar Al-Aqsa

Cerita warga Jepara yang ikut mengukir mimbar Al-Aqsa

15 Juni 2017 07:30 WIB
Cerita warga Jepara yang ikut mengukir mimbar Al-Aqsa
Masjid Al Aqsa di kompleks Masjid Al Aqsa atau Haram al Sharif di Kota Lama Yerusalem pada 3 Februari 2017. (ANTARA News/Maryati)
Jakarta (ANTARA News) - Perwakilan lembaga penyokong perempuan dan anak Palestina, Adara Relief International, mengunjungi warga Jepara, Jawa Tengah, yang terlibat dalam proses replikasi mimbar Nuruddin Zanki di Masjid Al-Aqsa, yang dibakar Israel tahun 1969.

Siaran pers Adara, Kamis, menyebutkan bahwa ada lima warga Indonesia yang terlibat dalam proses replikasi mimbar tersebut antara lain warga Desa Tegal Sambi, Jepara, bernama Abdul Mutholib (47), Zaenal Arifin (42) dan Ali Ridho (65). Dua lainnya bernama Sarmidi (53) dan Mustafid Dinul Azis (39).

"Ini adalah apresiasi pertama yang kami terima dari sesama masyarakat Indonesia," kata Zaenal Arifin, yang dikunjungi perwakilan Adara.

Zaenal lantas menuturkan bahwa dalam proses replikasi mimbar di Jordan selama empat tahun, para pembuat replika mimbar mendapat kunjungan dari wakil pemerintahan negara-negara yang terlibat dalam proses.

"Ada dari Turki, Jordan dan Aljazair. Kami selalu ditanya oleh teman-teman dari dua negara itu dengan pertanyaan yang tidak bisa kami jawab, mana wakil pemerintah Indonesia?" kata dia dalam siaran pers Adara.

Sementara Abdul Mutholib mengungkapkan kebahagiaannya bisa tinggal 10 hari di lingkungan Masjid Al Aqsa di Yerusalem untuk memasang potongan-potongan ukiran mimbar.

"Saya sangat senang dan bangga bisa terlibat dalam proses replikasi mimbar Nuruddin Zanki ini, yang membuat saya bisa langsung mendatangi dan salat di masjid Al-Aqsa," ujarnya.

Dia pun menceritakan sekeping pengalaman saat ditahan di perbatasan Jordan dan Israel.

"Ada kisah yang sedikit mendebarkan ketika kami ditahan di perbatasan Jordan-Israel. Semua potongan-potongan ukiran yang berjumlah 16.300 keping yang terbungkus rapi masing-masing dalam kertas anti-api dan diangkut dengan menggunakan enam mobil pikap, dibongkar satu persatu untuk alasan keamanan," ujarnya.

"Jadi, sebelum dibungkus dan diangkut, pihak Israel sudah ikut mengawal sejak di Jordan dengan memfoto satu persatu kepingan ukiran dan kembali membongkarnya di perbatasan untuk mencocokkan kesamaan kepingan yang di Jordan dengan yang ada di perbatasan. Bisa dibayangkan betapa melelahkan dan merepotkan serta mendebarkan bagi kami proses tersebut," tuturnya.

Ketua Adara Relief International Nurjanah Hulwani haru bisa bersilaturahim dengan Abdul Mutholib, Zaenal Arifin dan Ali Ridho.

"Ini adalah pertemuan yang membahagiakan sekaligus mengharukan bagi saya karena bapak-bapak ini sudah kami cari sejak lama. Semoga kita umat Islam bisa segera salat di masjid Al-Aqsa dalam kondisi Palestina merdeka seutuhnya," kata Nurjanah.

Adara memberikan tanda kasih kepada lima pengukir yang terlibat dalam pembuatan replika mimbar Masjid Al Aqsa.

Selain itu Adara juga bersilaturahim ke PLTU Tanjung Jati B Desa Tubanan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara. Adara mendapat kepercayaan dari LAZIS PT PLN (Persero) Pembangkitan Tanjung Jati B untuk memberikan sumbangan Rp25 juta untuk para guru mengaji di Palestina.


Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017