"Kami telah menyalurkan Sebanyak 1.500 paket lebih, satu paket itu isinya beras, gula, minyak goreng, susu dan minuman," kata Ketua Baznas Sulteng, Hj. Dahlia Syuaib di Palu, Kamis.
Paket Sembako itu kata dia, disalurkan ke daerah terpencil untuk suku Tajio di Desa Siputara, Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong.
Selain itu, Sabtu 17 Juni lalu, Baznas Sulteng kembali menyuplai bantuan yang sama ke Suku Wana yang ada di Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong.
Dalam waktu dekat kata Dahlia, pihaknya akan menyalurkan lagi paket sembako ke suku Wana di Ulubongka, Kabupaten Tojo Una-Una yang berkisar 350 Kepala Keluarga (KK) dan suku terasing yang ada di pegunungan Toaya, Kabupaten Donggala. Bantuan tersebut diperkirakan sebanyak 1.500 paket.
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini Baznas mengalami kesulitan data tentang keberadaan suku terasing. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinsos tapi instansi itu juga tidak memiliki data yang jelas.
Sehingga untuk mendapatkan keberadaan suku tersaing itu Baznas bekerja sendiri.
Menurutnya, anggaran untuk bantuan tersebut bersumber dari pemerintah pusat. Sementara, dana yang bersumber dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng dialokasikan untuk 190 paket sembako yang juga akan disalurkan ke suku terasing di daerah lain, namun karena ada bencana banjir di Tolitoli sehingga bantuan tersebut dialihkan kesana.
"Kami terima kabar bahwa disana banyak yang tidak terjangkau oleh bantuan meski Menteri Sosial dan pihak swasta sudah turun langsung tapi tidak menyentuh warga yang di dalam gang-gang. Olehnya kami salurkan 190 paket ditambah beberapa karung beras, 100 dos mie instan, 250 dos air mineral dan pakaian layak pakai," tutup Dahlia.
Pewarta: Fauzi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017