Harso Kurniawan ketua Independent Bikers Club (IBC) mengatakan para pemangku kepentingan keselamatan jalan harus terus bersinergi bersama masyarakat guna mengajak para pengguna jalan agar lebih antisipatif atas segala kemungkinan kecelakaan saat berlalulintas di jalan, termasuk saat mudik.
"Itulah kenapa kami membuat Aksi Simpatik dan Diskusi Mudik Sehat, Mudik Selamat. Kami ingin menyebarluaskan berkendara yang minim risiko," ujar Harso Kurniawan di sela Diskusi dan Aksi Simpatik Mudik Sehat Mudik Selamat, di Jakarta, Sabtu.
Edo Rusyanto, koordinator Jarak Aman menegaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari menyelamatkan masyarakat dari risiko kematian karena jumlah korban meninggal kecelakaan jalan di Indonesia masih sangat tinggi, sekitar 70 orang per hari.
Edo mengatakan pesan untuk selalu berkendara secara aman harus terus disampaikan, terutama kepada lingkungan terdekat seperti keluarga.
"Jika tidak saling mengingatkan, akan sangat berbahaya karena kecelakaan bisa memangkas generasi ke depan," ujar Edo.
Di sisi lain, Edo menjelaskan bahwa korban kecelakaan lalulintas selama mudik Lebaran terus menurun. Hal itu berkat andil pemerintah dan juga elemen masyarakat yang kerap menggelar kampanye keselamatan jalan.
"Jarak Aman dan IBC telah berkolaborasi sejak tahun lalu untuk menggelar aksi diskusi dan simpatik. Semangatnya adalah mengingatkan pengguna jalan tentang keselamatan berkendara," kata dia.
Pada diskusi itu turut hadir penasihat Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata. Ia menilai 90 persen penyebab kecelakaan adalah faktor manusia sehingga dia mengimbau para pengendara untuk selalu berhati-hati.
Selain itu, menurut dia, bikers jangan sembarangan memodifikasi motor karena akan mengurangi fungsi keselamatan pada sepeda motor.
"Prinsipnya, pabrikan motor selalu memberikan produk yang aman. Buktinya, setiap motor yang dijual telah mengantongi SRUT (Sertifikat Registrasi Uji Tipe)," ujar dia.
Kasubdit Dikmas Korlantas Polri AKBP Yuli Kurniawan mengungkapkan penyebab kecelakaan adalah kelalaian pengemudi. Dalam menekan angka kecelakaan, Polri menerapkan tilang dan teguran. Hal ini diharapkan mampu membangun kesadaran pemudik.
Direktur Keselamatan Transportasi Ditjen Hubungan Darat Kementerian Perhubungan, Eddie, mengajak masyarakat agar tidak memaksakan mudik menggunakan sepeda motor karena risikonya sangat tinggi.
"Lebih baik motor diangkut truk," ujar Eddie kemudian menambahkan bahwa Kementerian Perhubungan menargetkan angka kecelakaan menurun hingga 80 persen dalam tiga tahun ke depan.
Pewarta: Alviansyah P
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017