• Beranda
  • Berita
  • Menpar ingin Banyuwangi jadi tujuan wisata dunia

Menpar ingin Banyuwangi jadi tujuan wisata dunia

21 Juni 2017 22:45 WIB
Menpar ingin Banyuwangi jadi tujuan wisata dunia
Menteri Pariwisata Arief Yahya (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Banyuwangi (ANTARA News) - Menteri Pariwisata Arief Yahya menargetkan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur bisa menjadi tujuan wisata dunia karena kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu telah memiliki daya dukung pariwisata yang memadai.

"Untuk Banyuwangi, kami akan terus dorong agar pada 2019 bisa menjadi tujuan wisata dunia," katanya saat meresmikan eL Royale Hotel & Resort Banyuwangi yang merupakan hotel bintang empat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu.

Ia mengatakan Banyuwangi memiliki semua potensi yang membuat kabupaten tersebut dapat menjadi wisata dunia karena memiliki Kawah Ijen yang terkenal dengan "blue fire" yang merupakan destinasi favorit wisatawan mancanegara dan hanya ada dua di dunia.

"Karena itu api biru Kawah Ijen harus dipercantik dan dibenahi. Apalagi dalam waktu dekat ini telah ada investor yang berinvestasi membangun cable car di Kawah Ijen," tuturnya.

Menurutnya "cable car" akan menjadi daya tarik tersendiri bagi Banyuwangi untuk menarik wisatawan, sehingga Banyuwangi akan menjadi destinasi wisata pertama kelas dunia di Indonesia.

"Cable car sedang proses perizinan di pemerintah pusat. Selain itu, kini marina terintegrasi pertama di Indonesia sedang dibangun di Pantai Boom Banyuwangi dan diharapkan rampung semuanya pada akhir 2018," katanya.

Selain itu, lanjut dia, modal lain yang dimiliki Banyuwangi adalah aksesibilitas karena saat ini telah ada penerbangan langsung Jakarta-Banyuwangi setiap hari oleh maskapai Nam Air, bahkan dalam waktu dekat, maskapai Garuda juga akan membuka rute yang sama.

"Tahun 2019, kami targetkan Bandara Blimbingsari menjadi bandara internasional karena ini syarat menjadi wisata dunia, mau tidak mau Bandara Blimbingsari Banyuwangi harus menjadi Bandara Internasional," ucap Menteri asal Banyuwangi itu.

Arief menuturkan bagi wisatawan mancanegara, waktu merupakan hal yang sangat penting dan pembangunan tol Surabaya-Banyuwangi nantinya membutuhkan waktu empat jam perjalanan dari Surabaya menuju ke kota berjuluk "Sunrise of Java" itu.

"Banyuwangi terus membenahi sisi amenitasnya, seperti tumbuhnya investasi sejumlah hotel berbintang di Banyuwangi. Kalau sudah ada hotel bintang empat, ini akan menjadi turning point pariwisata Banyuwangi," ujarnya.

Menpar meminta Banyuwangi mulai serius menggarap wisata MICE (meetings, incentives, conference, exhibitions) karena sangat membantu mendorong pariwisata, apalagi hotel jaringan El Group yang baru saja diresmikan itu memiliki ballroom yang dapat menampung 1.300 orang.

Sementara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan terima kasih atas hadirnya El Royal di Banyuwangi karena keberadaan hotel itu ikut mendukung pariwisata daerah dengan menyediakan ruang rapat besar yang akan mendukung pariwisata MICE di Banyuwangi.

"Terimakasih pada El Royal yang ikut mengembangkan pariwisata daerah," kata Bupati dua periode itu.

Ia sangat mengapresiasi pembangunan hotel yang mengadopsi konten lokal dalam desain eksterior maupun interiornya, terlebih lagi lebih dari 90 persen pegawai hotel juga merupakan putra asli daerah.

"Banyuwangi boleh terus berkembang tapi kami titipkan supaya arsitektur dan budaya lokal terus dipertahankan. Kami juga berterima kasih atas komitmen investor yang memberdayakan putra Banyuwangi dalam pengelolaan hotel," tuturnya.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017