"Mahasiswa PMDSU lebih fokus dalam melakukan penelitian, karena kehidupannya lebih banyak di laboratorium," ujar Harinaldi di Jakarta, Rabu.
Harinaldi merupakan promotor atau pengampu mahasiswa PMDSU di UI yakni James Julian. Jika dibandingkan dengan dua mahasiswa lain bimbingannya yang banyak menghabiskan waktu untuk mengurus dana penelitian. Sementara untuk PMDSU sendiri, sudah diberikan dana penelitian setiap tahunnya.
"Banyak keunggulan dari PMDSU ini, mulai dari beasiswa dana hidup, biaya kuliah, dana penelitian, dan juga satu semester kuliah di luar negeri. James sendiri, selama satu semester kuliah di Taiwan," papar dia.
Hal itu tentu saja, berbeda dengan mahasiswa bimbingannya lainnya yang disibukkan dengan pekerjaan dan juga mencari dana penelitian.
Program PMDSU sendiri, lanjut dia, secara garis besar sangat bagus karena percepatan masa studi dari sarjana ke doktor hanya dalam waktu empat tahun. Untuk UI sendiri, kata dia, waktu empat tahun tersebut dibagi menjadi dua yakni 1,5 tahun untuk masa studi pascasarjana dan 2,5 tahun sisanya untuk menyelesaikan pendidikan doktoral.
"Empat tahun lalu, ada tiga mahasiswa PMDSU di UI. Namun yang bertahan hanya satu, karena komitmen awal harus mau ditempatkan di mana saja begitu lulus PMDSU. Akhirnya yang dua mundur, sisanya James sendiri."
Mahasiswa PMDSU di UI, James Julian mengatakan sejak awal dia memang tertarik di bidang teknik. Oleh karenanya, ia mengambil sarjana untuk program studi teknik mesin di Universitas Pancasila dan lulus pada 2012.
Setelah lulus, ia kemudian bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta Selatan. Hingga kemudian, ia membaca mengenai PMDSU dan mengirimkan lamarannya.
"Program ini menarik, karena kita bisa menjadi doktor dari sarjana hanya dalam waktu empat tahun," ujar James.
Program itu juga telah membuka minatnya dalam melakukan penelitian. Tahun ini, merupakan tahun terakhirnya sebagai mahasiswa PMDSU. Penyuka olahraga bridge ini mengaku berupaya agar bisa lulus tahun ini.
"Saya berharap, ilmu yang saya dapatkan bisa bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat," ucapnya, berharap.
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) membukan pendaftaran mahasiswa PMDSU yang dimulai 5 Juni sampai dengan 30 Juni 2017.
Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemristekdikti, Ali Ghufron Mukti, mengatakan beasiswa PMDSU akan diberikan kepada sarjana yang baru lulus yang memenuhi kualifikasi untuk menjadi seorang doktor, dengan masa pendidikan selama empat tahun.
Pada program ini, sarjana unggul tersebut dituntut menghasilkan minimal dua publikasi hasil riset di jurnal internasional.
"Fasilitas pendanaan beasiswa PMDSU berupa hibah penelitian untuk mahasiswa sebesar Rp50-60 juta per tahun dan mendapat bimbingan penulisan publikasi ke luar negeri," jelas Ghufron.
Sementara, bagi promotor akan akan difasilitasi kerja sama SAME PMDSU ke perguruan tinggi atau lembaga luar negeri.
(T.I025/C004)
Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017