Menhub: Nagreg titik kritis Jalur Selatan Jabar

30 Juni 2017 14:34 WIB
Menhub: Nagreg titik kritis Jalur Selatan Jabar
Puncak Arus Mudik Nagreg. Antrean kendaraan memadati kawasan jalur Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/6/2017). H-2 Lebaran diperkirakan merupakan puncak arus mudik di jalur Selatan Jawa Barat via Nagreg menuju wilayah Tasikmalaya dan Garut. (ANTARA /Fahrul Jayadiputra)
Bandung (ANTARA News) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menuturkan Jalur Nagreg menjadi titik kritis di Jalur Selatan Jawa Barat sehingga jalur ini memerlukan perhatian khusus dari pihak terkait agar tidak menimbulkan masalah saat pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2017.

"(Evaluasi) Jalur Selatan Jawa Barat lebih bagus dibandingkan tahun lalu tapi memang sama seperti yang disampaikan Pak Kapolri, titik kritis itu ada di Nagreg," kata Menhub disela-sela peninjauan arus balik di Pospam Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jumat.

Ia mencontohkan saat melakukan pengecekan arus mudik dari Jakarta ke Solo melalui jalur utara membutuhkan waktu 12 jam namun ketika pengecekan Jakarta ke Solo melalui Jalur Selatan Jawa Barat (melalui Nagreg) membutuhkan waktu hingga 17 jam.

"Jadi ada perbedaan waktu tempuh hingga 5 jam. Oleh karenanya saya setuju untuk Nagreg diberikan pengamatan totalitas dan kita imbau tiga hari ini sedapat mungkin satu arah dari arah Tasikmalaya dan Garut ke Bandung," kata dia.

Sementara itu, lanjut Menhub, untuk warga dari arah Bandung yang hendak melakukan perjalanan ke Tasikmalaya dan Garut pada Sabtu (1/7) dan Minggu (2/7) agar tidak melalui jalur Nagreg namun melalui jalur alternatif.

"Dan Pak Gubernur kami minta beberapa hari atau tiga hari ke depan pedagang di pasar tumpah Jalur Selatan jangan dagang dulu karena kalau ada kecelakaan atau kejadian Brexit akan merugikan kita semua," kata dia.

Kepolisian akan memberlakukan sistem satu arah untuk kendaraan dari arah Garut dan Tasikmalaya pada puncak arus balik Idul Fitri 1438 Hijriah/Lebaran 2017.

"Kita berlakukan manajemen lalu lintas satu jalur, ketika terjadi kepadatan maka terjadi satu jalur dari Garut, Tasikmalaya yang menuju ke arah Nagreg, ini akan membawa konsekuensi buka tutup," kata Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Kapolri menuturkan jika diberlakukan sistem satu arah dari Garut dan Tasikmalaya ke Nagreg maka arus lalu lintas dari Bandung menuju Garut dan Tasikmalaya akan terganggu.

"Oleh karena itu, ini akan diatur secara manual oleh anggota kami yang jaga. Saya tadi instruksikan kepada kapolda dan jajarannya, wakapolda, para kapolres, kakorlantas untuk standby di sini pasukannya untuk membantu pengaturan arus lintas di sini (Nagreg)," kata dia.

Pewarta: Asep Firmansyah dan Ajat Sudrajat
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017