Bentuk dukungan dari asosiasi yang menjadi wadah berkumpulnya para pengusaha "vape store" di Lombok ini, akan ditunjukkan dalam acara Lombok Vape Fest (LOVE) 2017, pada akhir pekan ini di Hall Mataram Mall 2, Nusa Tenggara Barat.
"Acara yang akan digelar selama dua hari di akhir pekan ini, diadakan dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang apa itu vape," kata Wakil Ketua AVATAR Fuad Prasetyo di Mataram, Kamis.
Vape atau yang akrab dikenal dengan rokok elektrik, banyak disebut sebagai pengganti rokok tembakau. Tidak sedikit anak muda khususnya yang merupakan pecandu rokok tembakau sudah beralih menjadi "vapers" (penggemar vape).
Karena selain mendukung dalam segi penampilan, bagi sebagian kalangan anak muda yang gemar mengonsumsi vape ini menilai asap yang diisap berbeda dengan yang dihasilkan rokok tembakau, bahkan dikatakan terasa lebih ringan.
Aroma asap yang dihasilkan bisa disesuaikan dengan selera yang diinginkan. Aroma asap yang dihasilkan tersebut, tergantung dari jenis e-liquid (cairan minyak) yang digunakan.
Karena itu, ide mengadakan acara pada 8-9 Juli 2017 ini tercetus dari keinginan asosiasinya untuk memperjelas keberadaan vape yang kian meradang di kalangan anak muda, khususnya di Pulau Lombok. Karena sejak "booming" di tahun 2005 silam, keberadaan vape hingga kini masih dipertanyakan.
Namun Fuad bersama asosiasinya berbeda anggapan, e-liquid vape pada dasarnya terbuat dari minyak tumbuhan. Kabar yang mengatakan bahwa e-liquid vape mengandung narkotika itu, hanya ulah dari sebagian oknum yang sengaja ingin menghancurkan reputasi pengganti rokok tembakau ini di pasar tanah air.
"E-liquid yang sebenarnya terbuat dari bahan yang sama seperti dipakai untuk pembuatan makanan olahan dan bisa dikatakan aman untuk di konsumsi," ucapnya.
Karena itu, Fuad bersama rekan sejawatnya menolak keras jika ada "vape store" di wilayahnya yang menjual dengan sengaja e-liquid mengandung narkotika.
(U.KR-DBP/M026)
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017