Salah satu pelancong dari Indonesia Rosaria Listiani (19) saat ditemui di Ho Chi Minh, Kamis (6/7), juga tidak ingin melewatkan Kuliner yang satu itu.
Xoi (dibaca soy) merupakan camilan yang banyak ditemui di pusat keramaian kota Ho Chi Minh, salah satunya pusat perbelanjaan oleh-oleh khas Vietnam, Ben Thanh Market atau Pasar Ben Thanh.
Layaknya penganan berbahan dasar nasi ketan pada umumnya, Xoi terbuat dari nasi ketan yang dimasak kemudian ditaburi kelapa parut dan santan kental nan manis.
Bedanya, Xoi tak hanya berwarna putih polos, melainkan beraneka warna, ada hijau, kuning, oranye bahkan ungu.
Selain itu, ketan ini tidak menggunakan susu kental manis, hanya santan kental yang sudah dimasak dengan gula, seolah terlihat seperti susu kental manis.
Rosaria yang akrab disapa Ocha mengaku itu pertama kalinya Ia menikmati camilan khas Ho Chi Minh itu.
"Ini enak banget, rasanya mirip dengan ketan di Indonesia," ujar Ocha yang mulai bosan dengan kuliner Vietnam tersebut.
Ocha pun melahap habis satu porsi Xoi yang dihargai 20.000 Dong Vietnam atau sekitar Rp12.000.
Gadis asal Salatiga, Jawa Tengah, itu pun akan kembali membeli lagi penganan yang cukup mengenyangkan itu.
Berbeda dengan Ocha, pelancong asal Aceh, Intan (17), mengaku kurang menyukai camilan Xoi.
"Kok aku kurang suka ya, rasanya kurang cocok," kata mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Unsyiah Kuala, Aceh itu.
Sementara itu, warga Vietnam sendiri tak mau kalah juga berburu camilan tersebut.
Nancy yang merupakan warga negara Vietnam, tepatnya berasal dari wilayah Tengah Vietnam, Da Nang, membeli Xoi di Pasar Ben Thanh saat kunjungannya ke Ho Chi Minh.
"Rasanya manis, saya suka dan ini aman untuk wisatawan muslim karena halal," ujarnya.
Xoi banyak ditemukan di sepanjang jalan Pasar Ben Thanh yang banyak menjajakan oleh-oleh serta berbagai produk Khas Vietnam.
Pasar Ben Thanh juga terkenal sebagai tempat yang wajib dikunjungi ketika berkunjung di Kota Ho Chi Minh.
Namun, ada yang harus diperhatikan, pengunjung harus pintar menawar karena penjual memasang harga yang sangat tinggi pada awalnya.
Selain itu, hati-hati dalam membawa barang berharga, jangan terlalu sering menunjukkan di depan umum karena sangat mencolok dan mengundang perhatian.
Apabila ingin berfoto atau merekam, seperlunya saja, kemudian masukan kembali ke dalam tas yang diposisikan di depan, bukan di belakang demi keamanan.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017