Kabag Ops Polres Bangka Tengah, Kompol Nur Samsi di Koba, Minggu, membenarkan kejadian tersebut pada Sabtu (8/7) dan jasad kedua korban ditemukan tertimbun longsoran tanah.
"Kedua korban baru ditemukan sekitar pukul 17.00 WIB, sempat dibawa ke Puskesmas namun nyawa keduanya sudah tidak tertolong lagi," jelasnya.
Ia menjelaskan, kejadian tersebut berawal saat Priyanto mengecek pekerjaan anak buahnya di Jongkong 12 dan tiba-tiba tanah pijakan di pinggir lubang tambang ambrol sehingga korban yang saat itu menggendong anaknya terperosok ke lubang tambang.
"Peristiwa itu terjadi pada sore hari, kami langsung menuju lokasi kejadian dan tidak lama kemudian jasad keduanya berhasil ditemukan di dasar lubang tambang bijih timah," ujarnya.
Ia menyatakan, peristiwa tersebut murni kecelakaan tambang dan pihak keluarga menerima dengan ikhlas kejadian yang menimpa kedua korban.
"Kami sudah mengevakuasi kedua korban dan mengantarkan jenazah keduanya ke rumah keluarganya. Pihak keluarga memahami dan ini murni kecelakaan tambang," ujarnya.
Jongkong 12 di Kecamatan Koba merupakan kawasan tambang bijih timah yang diduga ilegal, namun tetap ditambang sebagian warga dengan menggunakan tambang inkonvensional rajuk.
Pewarta: Ahmadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017