"Korban atas nama Makfud (17) yang ditemukan dalam kondisi hidup langsung dievakuasi dari atas menuju basecamp pendakian di Bambangan, Kabupaten Purbalingga. Sampai di basecamp sekitar pukul 09.40 WIB dan langsung dibawa ke Puskesmas Karangreja untuk menjalani perawatan," katanya melalui pesan singkat yang diterima Antara di Purwokerto, Jawa Tengah, Senin.
Menurut dia, evakuasi terhadap korban melibatkan Basarnas Pos SAR Cilacap bersama SAR Purbalingga, SAR Bambangan, Tagana Kabupaten Banyumas, Tagana Kabupaten Purbalingga, Satgas Pramuka Peduli Kwartir Cabang Banyumas, Saka Bina Sosial Kwartir Cabang Banyumas, dan sukarelawan gabungan lainnya.
Sebelumnya, seorang pendaki bernama Makfud (17) yang merupakan santri Pondok Pesantren Al Falah, Babakan, Kabupaten Tegal, mendaki Gunung Slamet bersama 28 temannya.
Akan tetapi saat turun dari puncak Gunung Slamet menuju Pos 9, Makfud terjatuh ke jurang dengan kedalaman 20 meter pada hari Sabtu (8/7), sekitar pukul 07.00 WIB.
Oleh karena hari makin sore dan waktu telah menunjukkan pukul 13.30 WIB, korban yang masih dalam kondisi hidup ditinggal sendirian oleh teman-temannya karena mereka akan mencari pertolongan.
Sesampainya di Pos Pendakian Gunung Slamet, Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Sabtu (8/7) malam, mereka segera melaporkan kejadian yang dialami Makfud kepada petugas yang dilanjutkan dengan laporan ke SAR Purbalingga.
Keesokan harinya, Minggu (9/7), pukul 10.00 WIB, tiga personel SAR Purbalingga segera berangkat menuju lokasi kejadian disusul tiga personel lainnya.
Oleh karena kondisi medan yang cukup sulit dan cuaca tidak menentu, proses evakuasi korban menjadi terkendala.
Bahkan, keberangkatan tim SAR gabungan yang akan menyusul personel SAR Purbalingga pada Minggu (9/7) malam pun sempat tertunda akibat hujan dan kabut.
(Baca juga: Tim SAR gabungan selamatkan pendaki Gunung Slamet)
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017