Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto beserta pejabat Eselon I menggelar pertemuan dengan Menteri Ekonomi, Pendidikan, dan Riset Swiss Johann N Schneider-Ammann dan delegasi.
"Pertemuannya berjalan baik. Banyak sektor yang bisa dikerjasamakan. Akan ada state visit Presiden Joko Widodo ke Swiss, Oktober," kata Dirjen Ketahanan Pengembangan Akses dan Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Harjanto di Jakarta, Jumat.
Harjanto menyampaikan hal tersebut usai mendampingi Menperin dalam pertemuan yang digelar di Ruang Garuda, Kemenperin, Jakarta, itu.
Menurut Harjanto, terdapat beberapa hal yang dibahas oleh kedua negara, salah satunya adalah kerja sama di bidang pendidikan vokasi, di mana Swiss memiliki keunggulan ini.
Pemerintah Indonesia akan membangun beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di empat kawasan indsutri yang tengah digarap, yakni Politeknik di Morowali, Politeknik di Bantaeng, Batulicin dan Semarang.
Sementara itu, Swiss akan berkontribusi dalam pembuatan kurikulum dan menyediakan tenaga pengajar baik di sektor manufaktur maupun sektor lain, seperti pariwisata.
"Mereka memang unggul di bidang vokasi industri. Mereka sudah terbiasa membuat pendidikan vokasi selaras dengan kebutuhan industri," papar Harjanto.
Selain itu, kedua belah pihak juga membahas perkembangan Perundingan Indonesia-EFTA (European Free Trade Association) dan Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA).
"Kami berharap pembicaraan ini bisa segera disepakati, karena masih terdapat berbagai perbedaan posisi," ujar Harjanto.
Terkait investasi, keduanya membuka peluang kerja sama diberbagai bidang, seperti farmasi, industri berteknologi tinggi, serta makanan dan minuman.
(Baca juga: Presiden terima kunjungan Menteri Pendidikan Swiss)
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017