Tanjungpinang (ANTARA News) - Pembangunan lokasi kasino Sentosa Cove, Singapura, kini menggairahkan industri properti Batam yang menawarkan hunian bagi para penjudi dan pekerja industri perjudian negeri seberang.
"Peningkatan jumlah pembangunan perumahan cukup pesat setelah Singapura mengumumkan pembangunan Sentosa Cove," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Real Estate Indonesia Batam Eddy Hussy di Tanjungpinang, Jumat.
Meskipun enggan menyebutkan angka peningkatan itu, menurut Eddy, pembangunan kawasan judi di Singapura disambut para pengusaha properti di Batam dengan menyediakan tempat hunian yang menarik.
"Tempat tinggal di Singapura rata-rata jauh lebih mahal dari Indonesia. Pengusaha properti di Batam membidik pasar dengan menawarkan hunian yang lebih menarik," katanya.
Ia menerangkan, jika industri properti Singapura hanya menawarkan apartemen kepada para penjudi, pengusaha Indonesia dapat menyediakan rumah tinggal.
Peluang yang diberikan Sentosa Cove, misalnya kini dimanfaatkan Cahya, direktur utama Arsikon Development di Batam dengan membangun perumahan elit berkonsep rumah di tepi pantai.
"Dibukanya kawasan judi di Singapura merupakan peluang yang harus dimanfaatkan, terlebih lagi, jarak Batam yang sangat dekat dan berhadapan dengan Sentosa Cove," katanya.
Ia berkeyakinan, para penjudi atau pekerja kasino di Singapura lebih tertarik memiliki properti di Batam ketimbang di Singapura.
"Kami menawarkan konsep lingkungan yang tenang, keamanan dan kenyamanan privacy," katanya.
I Gede Widiartha, ketika menjadi Kepala Imigrasi Kelas I Batam setahu silam kepada ANTARA News mengemukakan, pembukaan dua lokasi kasino di Singapura perlu secepatnya dimanfaatkan pemerintah dan swasta di Batam sebagai peluang positif karena kalau lamban maka peluang itu akan diambil Johor Bahru Malaysia.
Di Batam tidak boleh ada perjudian, namun puluhan ribu pekerja kasino Marina Bay dan Pulau Sentosa dari berbagai negara, merupakan prospek pasar properti Batam.
"Mereka, sebagian akan mencari tempat tinggal yang lebih murah dan hal itu merupakan peluang bagi industri properti Batam," katanya.
Ia memprediksi efek berantainya akan bergulir pada sektor riil kalau banyak orang dari Singapura bertempat tinggal lama di Batam.
Sedikitnya mereka akan berbelanja bahan makanan pokok, naik taksi untuk berkunjung ke berbagai tempat, dan industri transportasi feri Batam-Singapura akan semakin berkembang, kata Widiartha. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007