"Chef Marinka adalah sosok yang berbakat dan kreatif. Namun yang terpenting adalah sangat menyukai makanan Indonesia," kata Chief Executive Officer Aryaduta Hotel, Anthony Ross saat membuka Unveils Its Contemporary Indonesian Cuisine in Collaboration with Chef Marinka Series 2 di Aryaduta Bandung, Minggu.
Dalam kesempatan tersebut, Chef Marinka menyajikan masakan kontemporer khas Indonesia dengan penampilan dan citarasa klasik modern yang menawan.
Ia mengatakan, bangga bisa bekerja sama dengan Chef Marinka. Apalagi kerjasama itu merupakan bentuk dukungan terhadap masakan Indonesia yang klasik dan modern.
Pada acara tersebut, chef Marinka menunjukan aksinya mengolah empat dari 12 menu tradisional. Keempat menu khas Sunda itu adalah Batagor Mutiara, Mi Kocok Tarik, Kupat Tahu Bandung, dessert-nya Kue Ketan Hitam. Sebelumnya Chef Marinka sudah merilis menu klasik Betawi yaitu Asinan Betawi, Kerak Telor, Nasi Goreng Kambing, serta Es Teler.
"Akhirnya bisa juga membuat menu Bandung street food. Ada Batagor Mutiara, Mi Kocok Tarik, Kupat Tahu Bandung, dessert-nya Kue Ketan Hitam," ungkap Chef Marinka
Menurut Chef Marinka, alasan memilih empat menu itu adalah karena sangat legendaris. Selain itu setiap warung kecil hingga restoran selalu menyajikan menu tersebut.
"Saya sudah berkeliling menikmati warung kecil hingga restoran di Bandung, orang Bandung memang paham menyajikan semua makanan itu enak dinikmati. Awal mula batagor karena salah satu jajanan khas dari Bandung, tapi saya pengin batagornya dibikin sentuhan lain, ambil akarnya batagor atau dumpling dari Cina. Saya bikin Batagor Mutiara karena warnanya seperti pasir. Ada yang dalamnya berisi telur asin, telur pitan dan tahu. Lalu sausnya dilengkapi banyak minyak wijen," jelas Chef Marinka
Di tangan Chef Marinka, dia melakukan modifikasi. Mie Kocok Tarik diganti dengan beef dari yang biasanya kikil. Rasanya lebih asam. Kemudian Kupat Tahu sausnya ditambah kencur sehingga agak sedikit berbeda.
Dan yang menarik adalah dessert Kue Ketan Hitam. Racikan dessert tersebut perpaduan antara campuran brownies dan bolu ketan hitam dilengkapi coconut ice cream, oil, flavour hill. Sudah pasti memiliki tekstur yang berbeda.
Chef Marinka punya alasan mengapa merevitalisasi sajian kontemporer khas Indonesia. Dia menyebut karena pada dasarnya masakan Indonesia itu banyak dan beragam. Jadi dia sengaja membuat menu tradisional menjadi lebih cantik. Tapi soal rasa harus mantap.
"Jadi pas dirasain mata kita juga makan. Gado-gado, misalnya, kesannya berantakan bisa dibuat yang menarik ada banyak warna," katanya.
(Baca: Degan tampil di "Le Cordon Bleu" London)
Pewarta: Ganet D
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017