"Marilah betul-betul menjadi sahabat anak dalam keluarga, bukan menjadi komandan atau bos yang main perintah, intruksi, tapi juga bisa mendengar isi hati anak," kata Seto di Jakarta, Senin.
Seto mengajak para orang tua tidak melakukan kekerasan fisik maupun psikis pada anak.
Dia berpendapat tindakan membentak, memukul, menjewer, atau mengomeli anak hanya akan membuat anak lari dari keluarga.
Sementara yang diperlukan dalam membangun keluarga yang harmonis ialah menjalin komunikasi secara terbuka antaranggota keluarga.
Direktur Kesehatan Keluarga Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Eni Gustina menekankan pentingnya komunikasi di dalam keluarga itu.
Menurut dia, yang harus dilakukan orang tua bukanlah melarang tetapi menyampaikan kepada anak apa yang boleh dan tidak boleh agar anak memahami.
"Bukan sekadar melarang, tapi bapaknya tetap merokok. Atau melarang, tapi bapaknya tetap main gadget (gawai). Orang tua sebagai model itu sangat penting," tegas Eni.
(T.A071/C004)
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017