"Obat beratnya 57 ton, 3.680 dus, kemarin sudah sampai di Makkah. Sudah di klinik di Makkah," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusup Singka di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa.
Eka memaparkan persediaan obat dilakukan berdasarkan pola masalah kesehatan yang biasa terjadi di kalangan jamaah haji pada tahun-tahun sebelumnya dan kondisi kesehatan jamaah haji tahun ini, dan meliputi obat-obatan untuk penyakit ringan hingga penyakit kronis.
"Obat-obatannya macam-macam, ada untuk hipertensi, penyakit jantung, oralit, obat kejiwaan, dan obat-obatan yang sifatnya dasar seperti obat batuk dan vitamin," kata Eka.
Para dokter yang bertugas di tiap kelompok terbang (kloter) jamaah haji membawa persediaan obat yang dibagi dalam 507 kotak obat itu.
Selain obat-obatan, Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan mengerahkan 268 tenaga kesehatan untuk memberikan layanan pembinaan dan pelayanan kesehatan kepada jamaah haji Indonesia di Arab Saudi.
"Tadi pagi 107 sudah berangkat tenaga kesehatan yang bertugas di bandara dan Madinah," kata Eka.
Kloter pertama jamaah haji Indonesia dijadwalkan meninggalkan Tanah Air menuju Tanah Suci di Arab Saudi pada 28 Juli 2017.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017