Kelima embarkasi itu adalah Medan, Jakarta, Solo, Padang dan Makassar (menuju Madinah).
Penerbangan kloter pertama untuk empat embarkasi lainnya adalah Balikpapan dimulai 29 Juli 2017 (menuju Madinah), embarkasi Banjarmasin pada 30 Juli 2017 (menuju Madinah), embarkasi Lombok 12 Agustus 2017 (Jeddah) dan embarkasi Banda Aceh 16 Agustus 2017 (Jeddah).
Kloter pertama ini dilepas Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso dan Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
"Pada pelaksanaan penerbangan musim haji tahun 2017/1438 H ini, Garuda Indonesia memulai fase keberangkatan (fase I) pada tanggal 28 Juli 2017 - 26 Agustus 2017, sementara penerbangan haji Fase Kepulangan (Fase II) dimulai pada tanggal 6 September 2017 - 6 Oktober 2017," tutur Hengki.
Penerbangan langsung ke Madinah dilayani oleh embarkasi Medan, Jakarta, Solo, Padang, Makassar, Balikpapan dan Banda Aceh dengan periode keberangkatan pada 28 Juli - 11 Agustus 2017. Sementara periode kepulangan berlangsung pada 6 September - 6 Oktober 2017.
"Pada penerbangan Haji tahun 2017/1438 H ini, Garuda Indonesia akan menerbangkan sebanyak 107.959 jamaah, di mana jumlah tersebut meningkat dibanding jumlah jamaah tahun lalu yang hanya menerbangan sebanyak 78.772 jamaah," kata dia.
Peningkatan jemaah untuk tahun ini karena ada aturan penambahan kuota jemaah haji yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi.
Keseluruhan 107.959 calon haji Indonesia diberangkatkan melalui 277 kelompok terbang (kloter) dari sembilan embarkasi, yakni Banda Aceh (4.448 calon haji, 11 kloter), Medan (8.466 calon ghaji, 22 kloter), Padang (6.349 calon haji, 16 kloter), Jakarta (22.784 calon haji, 58 kloter), Solo (34.112 calon haji, 95 kloter) Balikpapan (5.792 calon haji, 13 kloter), Makassar (15.911 calon haji, 35 kloter), Lombok (4.564 calon haji, 10 kloter), Banjarmasin (5.533 calon haji, 17 kloter).
Kali ini Garuda Indonesia menyiapkan 14 pesawat berbadan lebar yang terdiri dari tiga pesawat Boeing 747-400, lima Boeing 777-300 ER, dan enam Airbus 330-300. Sebelas di antaranya pesawat sendiri dan sisanya sewa.
"Selain itu, Garuda Indonesia pada tahun ini juga meningkatkan jumlah awak kabin haji menjadi 558 awak kabin (sebelumnya 442 awak kabin), di mana 57 persen di antaranya merupakan putra-putri daerah," ucapnya.
Jemaah diharapkan dapat mematuhi ketentuan yang disepakati antara Departemen Agama dan Garuda Indonesia, yaitu tidak membawa barang bawaan melebihi 32 kilogram, baik saat keberangkatan menuju Jeddah atau Madinah maupun kepulangan ke Tanah Air, untuk kenyamanan dan keamanan jemaah.
Barang bawaan tersebut terdiri dari satu kopor, satu tas tentengan di kabin dan tas paspor. Garuda akan memberikan secara cuma-cuma lima liter air zam-zam kepada setiap jamaah di Bandara debarkasi Indonesia.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017