"Hanya tekanan diplomatik maksimum yang mungkin akan membuat Korea Utara mau kembali ke meja perundingan" dan mencegah mereka menghasilkan "cadangan senjata operasional dan peluru kendali" menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Agnes Romatet-Espagne dalam sebuah pernyataan.
"Peluncuran ini, seperti yang dilakukan Korea Utara pada 4 Juli, menunjukkan determinasi rezim Korea Utara untuk menempatkan seluruh komunitas internasional dalam jangkauan rudalnya," kata pernyataan kementerian yang dikutip kantor berita AFP.
"Program nuklir dan balistik Korea Utara menimbulkan peningkatan ancaman dan tidak bisa diterima bagi semua."
Selain sanksi baru PBB, Prancis juga menyerukan "kebijakan ambisius" dari Uni Eropa.(mu)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017