"Kami ingin membawa medali untuk Indonesia. Kami berharap kejuaraan uji coba di Fiji itu akan menguatkan semangat para atlet," kata Ketua Umum Persatuan Rugby Union Indonesia Didik Mukrianto di Jakarta, Sabtu malam.
Didik berharap cabang olahraga Rugby mampu menunjukkan prestasi Indonesia dalam kejuaraan multi-cabang olahraga internasional sebagaimana cabang-cabang lain.
"Kami menyadari tim-tim negara lain seperti Malaysia dan Singapura sudah punya prestasi lebih. Tapi, kami tetap meyakini atlet-atlet kami mampu meraih kemenangan terbaik," ujar Didik.
Atlet Tim Nasional Rugby Indonesia, Nanda Septian Oloan Siregar mengatakan 12 atlet rugby Indonesia yang akan mengikuti SEA Games Malaysia akan mempelajari pengalaman bermain dari Tim Rugby Fiji yang meraih medali emas Olimpiade 2016.
"Kami sudah pernah bertanding dengan tim-tim Asia Tenggara di Singapura pada April. Kami masih kalah dari Filipina. Tapi, kami tetap belajar dan berusaha mengejar ketertinggalan kami," ujar Nanda.
Tim Nasional Rugby Indonesia, lanjut Nanda, mempelajari kekurangan pola permainan sendiri dan menganalisa permainan lawan dari rekaman video pertandingan.
"Kami harus menguatkan mental bertanding karena kami berada satu grup bersama tim Thailand, Laos, dan Filipina dalam SEA Games nanti," ujar Nanda.
Manajer Tim Rugby Indonesia Tito Vau mengatakan pengiriman atlet Rugby Indonesia ke Fiji dilatarbelakangi kerja sama bidang olahraga kedua negara.
"Indonesia sudah pernah mengirimkan pelaith bulu tangkis ke sana. Kebetulan Fiji peraih medali emas Olimpiade pada cabang Rugby 7s," ujar Tito.
Tito mengatakan pengiriman atlet-atlet Indonesia untuk mengikuti kejuaraan uji coba ke Fiji telah sesuai dengan jadwal program latihan sejak awal Mei 2017.
"Saat ini, kami masuk tahapan latihan transisi antara pra-kompetisi dengan tappering. Ini adalah waktu yang sesuai bagi atlet untuk berlatih tanding," ujar Tito.
Tito menambahkan 12 atlet rugby putra Indonesia itu masih punya 10 hari untuk masuk tahapan tappering di Indonesia sebelum bertanding di Malaysia.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017