"Kami meminta nota kesepahaman antara Kemenpora dengan KOI pada 1 Agustus sore karena banyak kebutuhan yang harus dibelanjakan oleh Komandan Kontingen," kata Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto di Jakarta, Senin.
Gatot menjelaskan nota kesepahaman antara Kemenpora dan KOI itu terkait penggunaan anggaran kontingen Indonesia pada SEA Games 2017 sebesar Rp30,5 miliar dan Rp6 miliar.
"Anggaran Rp6 miliar itu merupakan langkah Satlak Prima untuk menutup kekurangan anggaran kebutuhan untuk keberangkatan kontingen," kata Gatot.
Semula, Kontingen Indonesia mendapatkan anggaran keberangkatan sebesar Rp30,5 miliar yang berasal dari APBN 2017. "Karena ada kekurangan pada anggaran awal itu, Satlak Prima sepakat akan berkontribusi Rp5 miliar yang bersumber dari anggaran uji coba untuk cabang-cabang olahraga," kata Gatot.
Namun, kontingen Indonesia masih membutuhkan tambahan sebesar Rp6 miliar dan diusulkan dalam Rancana Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara Perubahan 2017. Tapi, usulan anggaran tambahan itu tidak disetuji Komisi X DPR RI.
Selain meminta nota kesepahaman penggunaan anggaran keberangkatan kontingen Indonesia dengan KOI, Kemenpora juga berharap menyepakati nota kesepahaman dengan Komite Paralimpiade Nasional Indonesia (NPC Indonesia) terkait anggaran untuk kontingen ASEAN Paragames 2017 sebesar Rp11 miliar.
"Saya sudah meminta Deputi IV Kemenpora untuk mempersiapkan surat laporan yang ditandatangani Menpora dan akan dikirimkan kepada Presiden RI. Surat itu terkait rencana pelepasan kontingen SEA Games dan ASEAN Paragames 2017 oleh Presiden RI," kata Gatot.
Dalam surat laporan itu, Kemenpora akan menyebutkan jumlah kontingen dalam SEA Games dan ASEAN Paragames 2017, komandan kontingen, target medali, serta perbandingan prestasi dalam SEA Games dan ASEAN Paragames 2015.
Indonesia akan memberangkatkan 755 orang dalam SEA Games 2017 yang terdiri dari 534 atlet, 166 pelatih dan manajer, serta 55 perangkat pendukung yang berasal dari KOI dan CDM.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017