Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Jatim Achmad Faridul Ilmi dalam jumpa pers di Surabaya, Selasa, mengatakan sejak tanggal 27 Juli sampai sekarang telah memberangkatkan 15 kelompok terbang atau kloter jamaah calon haji, yang semuanya berasal dari Jawa Timur.
"Selama proses keberangkatan dari kloter 1 sampai 15 itu terdapat sebanyak 93 calon jamaah haji yang tertunda keberangkatannya karena masalah visa," katanya.
Dia menjelaskan dari calon jamaah haji kloter 1 hingga 8 yang keberangkatannya sempat tertunda karena masalah visa pada akhirnya telah teratasi dan saat ini telah diterbangkan ke Tanah Suci dengan kloter berikutnya.
"Setelah itu, pada kloter 9 ada enam calon jamaah haji yang kemudian tidak jadi berangkat karena masalah visa," katanya, menerangkan.
Namun dia memastikan, dari enam calon jamaah haji kloter 9 yang terganjal masalah visa ini kemudian telah teratasi dan sekarang telah diterbangkan semuanya ke Arab Saudi.
"Dua dari enam calon jamaah haji asal kloter 9 ini telah ikut terbang ke Tanah Suci dengan kloter 11 kemarin. Sedangkan empat sisanya insyaallah sudah berangkat tadi pagi berama kloter 15," ucapnya.
Dia menegaskan, masalah visa merupakan kewenangan pemerintah pusat. "Sebenarnya visa ini telah rampung semuanya di pemerintah pusat, hanya pengirimannya ke tiap embarkasi dilakukan bertahap," katanya.
Dia menyebut dari keseluruhan 36.644 calon jamaah haji Embarkasi Surabaya, sampai sekarang sudah sekitar 30 ribu lebih visa yang telah dikirim pemerintah pusat ke Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya.
"Insyaallah ada sekitar empat ribuan visa yang belum dikirim ke PPIH Embarkasi Surabaya. Masa proses pengirimannya masih ada waktu sebulan lagi," ucapnya.
Pewarta: Slamet AS/Hanif N
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017