Menteri Nasir, yang ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa, menuturkan empat perguruan tinggi itu antara lain adalah Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS), Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).
Menurut dia, riset yang dilakukan kementeriannya bersama empat perguruan tinggi negeri itu, saat ini sudah memasuki tahap persiapan pengembangan prototipe kendaraan roda empat tersebut.
"Prototipe sudah kami program. Kami sudah siapkan untuk pengembangan berikutnya. Kami membuat road map pengembangan hingga 2020," jelas Menristekdikti.
Lebih lanjut, Nasir menambahkan kendaraan yang akan memanfaatkan energi listrik sebagai bahan bakar tersebut, kelak juga ditargetkan menjadi mobil nasional yang dapat diproduksi secara massal.
"Ya nanti ini jadi mobil listrik nasional. Kami rencanakan wujudnya sudah produk," kata dia.
"Harapannya 2020 nanti sudah bisa dijual," tuturnya kemudian.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui keterangan resminya pada Senin (31/7), menyatakan Menteri ESDM Ignasius Jonan sedang menyiapkan draft regulasi guna mendorong pengembangan mobil listrik.
Menurut Jonan, hal tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mendukung pemanfaatan energi bersih sebagai implementasi hasil persetujuan Conference of Parties (COP) 21 di Paris pada tahun 2015 mengenai perubahan iklim.
Selain itu, pemanfaatan energi listrik sebagai bahan bakar kendaraan ini juga diklaim telah mendapatkan "lampu hijau" dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan akan segera dikeluarkan regulasi pendukungnya.
Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017