• Beranda
  • Berita
  • Surabaya jadi percontohan konsep mal pelayanan publik

Surabaya jadi percontohan konsep mal pelayanan publik

5 Agustus 2017 15:25 WIB
Surabaya jadi percontohan konsep mal pelayanan publik
Dokumentasi: Model memperagakan busana motif batik Madura rancangan Dita Bangkalan pada Festival Kartini 2015 di atrium Grand City Mall Surabaya, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/Moch Asim) ()
Surabaya (ANTARA News) - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan) menyatakan Kota Surabaya menjadi salah satu percontohan konsep mal pelayan publik di Indonesia.

"Saya rasa Surabaya dan Batam yang terlebih dahulu dijadikan pilot project ketimbang Jakarta, karena di bulan Oktober nanti akan ada pergantian Gubernur," kata Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan Diah Natalisa saat meninjau fasilitas Pelayanan Publik di Gedung Siola Lantai II, Surabaya, Sabtu.

Menurut dia, Surabaya dipilih sebagai pilot project karena Kemenpan menilai sebagian besar konsep yang sudah dipraktikkan Surabaya selaras dengan keinginan, pemikiran dan visi misi dari Kemenpan.

"Saya berharap agar pengimplemtasian mal pelayanan publik segera terwujud," katanya.

Ditanya alasan mengapa memilih Surabaya sebagai pilot project mal pelayanan publik, Diah menuturkan prestasi Surabaya dari segi pelayanan terhadap masyarakatnya harus diakui jempol.

"Tahun 2014 pada saat kami menggagas kompetisi inovasi pelayan publik, Surabaya berhasil mendapat apresiasi Top 9 dengan meluncurkan Surabaya Single Window (SSW)," kata mantan Koordinator Kopertis Wilayah II pada Kementerian Ristek Dikti ini.

Selain membahas konsep mal pelayanan publik, Kemenpan juga berencana mendesain fasilitas publik yang sifatnya teknis.

"Di bulan Agustus ini kami akan melakukan rapat secara intens baik di Jakarta maupun Surabaya untuk membuat time frame terkait konsep tata ruang dan konsep yang bakal hadir di dalam Gedung Siola ini," katanya.

Sementara itu Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan mengatakan untuk saat ini konsep mal pelayanan publik sudah dijalankan tinggal menambah satu hingga dua layanan agar lebih komprehensif.

Dengan kata lain, pihak Pemkot sudah memiliki konsep dan desain seperti layanan berbentuk food court di lantai atas, kemudian untuk co-work space sudah disiapkan.

"Jadi tidak hanya layanan tetapi juga cakupan layanan yang lain termasuk pemenuhan kebutuhan pemohon," kata Hendro.

Dalam mempersiapkan mal pelayanan publik, kata Hendro, pihaknya sudah menyiapkan semua infrastruktur termasuk dalam menunjang dari segi SDM dan integrasi sistem.

"Kami sudah mengintegrasikan sistem, kemudian dari SDM sudah dilakukan pelatihan-pelatihan termasuk penyiapan operator dan insyallah dalam waktu dekat ini sudah berjalan," katanya.

(T.A052/I007)

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017