Pemerintah dorong penyambungan gas rumah tangga

5 Agustus 2017 15:29 WIB
Pemerintah dorong penyambungan gas rumah tangga
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. (ANTARA /Aprillio Akbar)
Solo (ANTARA News) - Pemerintah Republik Indonesia mendorong penyambungan gas rumah tangga karena terbukti harganya lebih murah dibandingkan menggunakan elpiji.

"Menurut beberapa konsumen yang sudah kami tanyai, kalau untuk konsumen yang biasa membeli elpiji ukuran tabung 3 kg bisa hemat antara Rp30.000-50.000/bulan," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan saat memberikan kuliah umum di Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jateng, Sabtu.

Sedangkan bagi konsumen yang biasa menggunakan elpiji ukuran tabung 5,5 kg atau 12 kg bisa menghemat pengeluaran antara Rp90.000-120.000/bulan.

Mengenai penyambungan gas untuk rumah tangga ini, menurut Jonan, baru dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia.

"Sejauh ini memang kami masih mendorong penyambungan gas di daerah yang berdekatan dengan sumur gas," katanya.

Berdasarkan catatan dari Kementerian ESDM RI, beberapa daerah tersebut di antaranya di Kota Prabumulih yang ada di Provinsi Sumatera Selatan, Tarakan, Sidoarjo, dan Surabaya.

Ia mengatakan khusus untuk Kota Prabumulih jumlah penggunanya sudah cukup tinggi, yaitu dari 45.000 rumah tangga, jumlah pengguna sudah mencapai 39.000 rumah tangga.

Menurut dia, jika sebelumnya penyambungan jaringan gas ini setiap tahunnya ditargetkan mencapai 30.000 sambungan, untuk tahun 2017 ini meningkat menjadi sekitar 59.000 sambungan.

"Saat ini penyambungan diutamakan untuk rumah sederhana dulu," katanya.

(U.KR-AWA/I007)

Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017