Tak ada pemain sepak bola Meksiko sebesar dia kecuali Hugo Sanchez. Kini berusia 38 tahun dan masih aktif menciptakan gol, "Rafa", panggilan akrabnya, adalah salah satu dari pemain Meksiko dari generasi emas 1990-an.
Dia melakukan debut internasionalnya pada 1996, tidak lama setelah Sanchez pensiun, bersama dengan Atlas de Guadalajara dan setahun kemudian untuk pertama kalinya bermain bagi timnas.
Saat bermain untuk Meksiko melawan Chile pada Copa America 1999, dia membuat jatuh cinta pencari bakat dari AC Monaco. Dan dari sini muhibah Eropa dia mulai, dan beberapa masa kemudian direkrut klub besar Eropa sampai bisa mengantarkan Barcelona dua kali menjuarai Liga Champions.
Sempat merumput kembali di Meksiko dia bermain lagi di Eropa bersama Hellas Verona di Italia pada musim 2014-2015. Setelah itu pindah ke New York Red Bulls dan Leon di Meksiko untuk mempersembahkan satu gelar juara liga sebelum pindah ke Atlas pada 2016 sampai sekarang.
Marquez menjadi kapten Timnas Meksiko pada empat Piala Dunia. Dia tetap bersinar sampai sekarang.
Namun Rabu waktu setempat merebak skandal saat Departemen Keuangan AS menuduh Marquez sebagai "orang terdepan" dalam jaringan besar perdagangan narkotika. Dia menjadi satu dari 22 orang dan 43 entitas yang terkena sanksi Departemen Keuangan AS karena kaitannya dengan sebuah kartel narkotika Guadalajara.
Menurut Departemen Keuangan AS, Marquez sudah lama menjalin kontak dengan bos kartel itu yang bernama Raul Flores Hernandez dan telah menghimpun asset dari perdagangan narkotika.
Marquez segera menjadi trending topic di Mexico di Twitter. Para penggemar sepak bola terkejut dan tak percaya pahlawan olah raga mereka tersangkut narkoba.
"Ini jelek sekali karena dia teladan untuk anak-anak," kata Fernando, pemuda Mexico City. Sebaliknya warga lain kota ini bernama Mario Rodriguez, menyebut tudingan AS itu absurd dan omong kosong.
"Dia salah satu orang yang mempunyai karir terlama dalam sepak bola. Kalian yakin dia mau melakukan hal semacam ini?" kata penyanyi terkenal Meksiko Julion Alvarez seperti dikutip AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017