• Beranda
  • Berita
  • Menristekdikti dorong riset menuju komersialisasi

Menristekdikti dorong riset menuju komersialisasi

11 Agustus 2017 21:55 WIB
Menristekdikti dorong riset menuju komersialisasi
Menristekdikti, Muhammad Nasir (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Makassar (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong agar riset atau inovasi yang dikembangkan para peneliti tidak hanya berhenti dipublikasi namun bisa berlanjut pada tahap prototipe dan komersialisasi.

"Para peneliti perlu menggalakkan riset agar tidak hanya berhenti pada publikasi ilmiah saja, tetapi harus berlanjut pada tahap prototipe dan komersialisasi," kata Mohamad Nasir pada Seminar "Menumbuhkembangkan Start Up Nasional Berdaya Saing Global" di Universitas Negeri Makassar, Jumat.

Untuk produk inovasi unggulan yang dikembangkan para peneliti, tentu harus digodok lebih serius supaya siap dihilirkan menjadi produk inovasi. Untuk itu kerja sama dengan industri menjadi faktor penting dalam fase hilirisasi produk inovasi.

"Dari produk inovasi ini jika mampu dihilirkan dan dikomersialkan dengan baik akan memiliki efek multiplier. Ekonomi masyarakat bisa berkembang lebih baik," jelasnya.

Terkait perkembangan startup khususnya di Indonesia, dirinya mengatakan jika pengembangan oleh perusahaan itu tidak bisa dilepaskan dari pertumbuhan riset penelitian.

Menurut dia, startup yang merupakan sebagai salah satu perusahaan dalam proses hilirisasi dan komersialisasi produk-produk inovasi dengan memiliki daya kompetitif dan efisiensi tinggi.

"Riset inilah awal mula adanya startup, tanpa adanya riset maka startup tidak bakalan berjalan sepenuhnya," ujarnya.

"Syarat produk inovasi yang siap menjadi startup adalah telah memiliki tingkat kesiapan teknologi pada level 7," tambahnya.

Nasir pun menekankan jika suatu produk inovasi tidak ada artinya jika berharga mahal, umur ekonomis pendek, dan pengerjaan rumit.

"Contohnya inovasi dari kapal pelat datar yang baru dilaunching itu harganya murah, lebih murah dari kapal berbahan kayu maupun fiber. Dari sisi umur ekonomis, kapal ini memiliki umur pemakaian yang lama bisa sampai 30 tahun. Dari sisi pengerjaan, kapal ini lebih sederhana dan lebih cepat dibandingkan pengerjaan kapal pada umumnya," pungkasnya.

Dikatakannya jika upaya menumbuh kembangkan startup khususnya di perguruan tinggi sudah dilakukan sejak 2014 lalu melalui pusat unggulan inovasi di berbagai kampus.

(T.KR-AKR/R010)

Pewarta: Abd Kadir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017