"lnformasi tersebut adalah berita bohong/hoax yang disebarkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab dan menginginkan terjadinya keresahan dan kekacauan," kata Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhamad Sadly dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprakirakan dengan tepat kapan, di mana, dan berapa kekuatan gempa bumi akan terjadi, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya isu ramalan akan terjadi gempa besar.
Lebih lanjut dia mengatakan, BMKG belum pernah melakukan penelitian bersama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, terkait prediksi akan terjadinya gempa kuat yang diisukan tersebut.
"Informasi adanya patahan/sesar baru pada jalur Tanjung Pura-Tanjung Morawa yang akan menjadi pemicu gempa kuat sama sekali tidak benar," tambah dia.
Untuk itu masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak mudah terpancing isu. Pastikan informasi mengenai gempabumi dan tsunami berasal dari lembaga resmi pemerintah dalam hal ini BMKG.
Untuk mendapatkan informasi tersebut masyarakat dapat mengunjungi website BMKG (www.bmkg.go.id) dan media sosial resmi BMKG.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017