• Beranda
  • Berita
  • Presiden ingatkan Indonesia hadapi tantangan tidak ringan

Presiden ingatkan Indonesia hadapi tantangan tidak ringan

16 Agustus 2017 10:52 WIB
Presiden ingatkan Indonesia hadapi tantangan tidak ringan
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) menghadiri Sidang Tahunan MPR Tahun 2017 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017). Sidang tersebut beragendakan penyampaian pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam rangka HUT Ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengingatkan lembaga-lembaga negara agar tidak berpuas diri dengan semua capaian yang telah diraih karena Indonesia saat ini dan ke depan menghadapi tantangan yang tidak ringan.

"Semua capaian itu seharusnya tidak membuat kita cepat berpuas diri karena tantangan yang kita hadapi sekarang ini dan ke depan tidaklah ringan," kata Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato di hadapan Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2017 di Jakarta, Rabu.

Presiden Jokowi menyebutkan Indonesia masih dihadapkan dengan kemiskinan dan ketidakadilan. Indonesia masih dihadapkan dengan ketidakpastian ekonomi global.

"Kita juga masih dihadapkan dengan gerakan ekstremisme, radikalisme dan terorisme," katanya.

Namun, menurut Kepala Negara, dari sekian banyak tantangan itu, tantangan yang paling penting dan seharusnya menjadi prioritas bersama dari semua lembaga negara adalah mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari rakyat.

"Kepercayaan rakyat adalah jiwa dan sekaligus energi bagi lembaga-lembaga negara dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing," katanya.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi memaparkan upaya dan capaian yang diraih sejumlah lembaga negara hingga saat ini. Misalnya Mahkamah Konstitusi yang hingga saat ini terus bekerja dan mengukuhkan perannya sebagai penjaga konstitusi.

"Sampai pertengahan tahun 2017, dari 55 perkara yang diterima, seluruhnya telah diputuskan oleh MK. Beberapa di antaranya termasuk perselisihan hasil pemilihan kepala daerah. Keberhasilan MK dalam memutus perkara itu, telah mengantarkan MK meraih penghargaan Bawaslu Award Tahun 2017," katanya.

Dalam melaksanakan perannya sebagai pengawal nilai-nilai demokrasi, pada tahun 2017 ini, MK berhasil mempertahankan kepercayaan komunitas internasional sebagai Sekretariat Tetap dari Mahkamah Konstitusi se-Asia.

"Kita juga apresiasi upaya Komisi Yudisial dalam memajukan akuntabilitas peradilan di Tanah Air. KY telah menyelesaikan delapan kasus advokasi hakim serta melakukan pemantauan 89 persidangan atas laporan masyarakat. KY juga telah memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan Kode Etik dan Pedoman Perilaku bagi 277 hakim," katanya.

Sementara itu dalam pemeliharaan martabat peradilan, KY telah merekomendasikan penjatuhan sanksi kepada 33 hakim, mulai dari sanksi ringan hingga sanksi berat.

Di akhir pidatonya, Presiden Jokowi mengajak semua pihak, seluruh lembaga negara untuk menjadikan rakyat sebagai poros jiwa. Ia mengajak semua pihak selalu mendengar amanat penderitaan rakyat, bergandengan tangan, bekerja sama, kerja bersama untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Akhirnya dengan semangat persatuan Indonesia, saya yakin kita akan mampu menjalankan tugas konstitusional kita, menuju kehidupan berbangsa dan bernegara yang mandiri, berdaulat dan berkepribadian," kata Presiden Jokowi.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017