"Apapun kami lakukan demi kedaulatan Merah Putih, NKRI," kata Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali saat meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Naekake di Desa Naekake A, Kecamatan Mutis, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT, Rabu.
Desa Naekake yang terletak di pegunungan karang tersebut berbatasan langsung dengan Distrik Oekusi, Republik Demokratik Timor Leste.
Menurut Ali, pengaliran listrik ke perbatasan juga merupakan upaya meningkatkan rasio elektrifikasi termasuk di wilayah NTT, yang masih rendah.
Posisi akhir 2016, rasio elektrifikasi di NTT mencapai 59,02 persen.
Manajer Senior Humas Agung Murdifi menambahkan PLN akan selalu berusaha menyediakan listrik ke seluruh pelosok Indonesia.
"Bagaimanapun kondisinya, terutama medan yang berat seperti Desa Naekake yang lokasinya berada di pegunungan karang ini, kami tetap hadir untuk melayani listrik masyarakat," katanya.
Ia mencontohkan pengangkutan BBM ke PLTD Naekake sering kali terkendala cuaca.
"Selain kondisi jalan yang cukup parah karena masih berupa tanah dan berbatu, truk tangki BBM sering kali tidak bisa lewat, karena jalan satu-satunya hanya lewat sungai saat kondisi kering, sehingga kalau musim hujan, sungai tidak bisa dilewati kendaraan," katanya.
Sementara itu, Camat Mutis Dami Kono mengatakan dari total 1.775 kepala keluarga di empat desa wilayahnya, sebanyak 472 KK di antaranya sudah berlistrik.
"Ada satu desa yakni Noelilo yang sama sekali belum berlistrik. Kami berharap PLN bisa segera masuk ke desa itu," katanya.
Manajer Unit Pelaksana Proyek Keteganalistrikan (UP2K) PLN Wilayah NTT Joko Martono mengatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan persiapan pembangunan jaringan kelistrikan ke Desa Noelilo.
"Kami targetkan awal Desember ini sudah selesai, sehingga Natal sudah menyala," katanya.
Supervisor Operasi Kefamenanu PLN Sektor NTT Welem Ch Thomas mengatakan PLTD Naekake terisolasi (isolated) yang dibangun PLN memiliki lima pembangkit berkapasitas total 414 kW.
PLTD, yang dilengkapi jaringan kabel jaringan menengah dan rendah sepanjang 28,6 kms itu melayani 472 pelanggan secara penuh 24 jam sejak Februari 2016.
"Kebutuhan bahan bakar minyaknya mencapai 300 liter per hari atau sembilan ton per bulan," katanya.
BBM dipasok dari Kupang dengan kapasitas tangki PLTD sebesar 30 ton yang cukup memenuhi kebutuhan selama tiga bulan.
Agung menambahkan pendapatan pelanggan yang dipasok listriknya oleh PLTD Naekake hanya Rp25 juta per bulan, sementara total pengeluaran khususnya BBM dan ongkos angkutnya bisa mencapai Rp150 juta per bulan.
"Namun, ini merupakan bentuk komitmen kami melayani hingga pelosok negeri," katanya.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017