"Kami bersatu dalam kebutuhan cepat mengatasi ketidaksepakatan di negara itu dalam cara damai, melalui rembuk bangsa tanpa tekanan apa pun dari luar, tanpa berbicara ancaman campur tangan tentara, yang tidak bisa diterima dalam urusan dalam negeri negara itu," kata Lavrov sesudah melakukan pembicaraan dengan timpalannya dari Bolivia, Fernando Huanacuni Mamani.
Tanggapan Lavrov itu muncul sesudah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan kemungkinan campur tangan bersenjata di negara Amerika Selatan itu, yang memicu pemimpin Venezuela Nicolas Maduro mengadakan pelatihan tentara, demikian Reuters.
(B002/T008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017