Selesai upacara pengibaran bendera Merah Putih dan peringatan Detik-Detik Proklamasi, mereka berkumpul di bawah tenda yang didirikan di sebelah timur gedung utama untuk menikmati sajian makanan khas Nusantara.
Sejumlah warga China yang pernah tinggal di Indonesia atau memiliki sanak saudara di Indonesia berbaur bersama WNI.
Mereka rela antre di depan KBRI di Jalan Raya Dongzhimen Wai No 4, Beijing, untuk bisa mengikuti upacara pengibaran bendera yang dipimpin Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo.
Bahkan Yan Chong Chao (80) berkebangsaan Singapura yang sudah puluhan tahun tinggal di Beijing bersedia hadir ke KBRI dengan dipapah oleh istrinya, Huang Fang Fei (75) kelahiran Surabaya.
"Setiap tahun saya hadir di sini untuk mengikuti upacara karena saya cinta Indonesia," kata Yan yang sehari-hari mengajar di Chinese Academy of Sciences, Beijing, itu.
Selama upacara pengibaran bendera Merah-Putih di halaman KBRI yang berlangsung sekitar satu jam mulai pukul 08.30 waktu setempat (07.30 WIB) itu, pasangan suami-istri berusia senja tersebut duduk di kursi karena sudah tidak mampu lagi berdiri lama.
Setelah upacara, pihak KBRI menggelar panggung gembira, ajang perlombaan khusus untuk anak-anak, dan makan-makan hingga pukul 14.30.
"Hari ini kita berkumpul tidak hanya memperingati detik-detik Proklamasi, melainkan juga menjalin tali silaturahim antar-WNI perantauan, antara huaqiao (WNI keturunan Tionghoa), dan pencinta Indonesia lainnya di Tiongkok," kata Dubes Soegeng Rahardjo seusai memimpin upacara.
Ia juga memberikan kesempatan kepada para diaspora Indonesia dari berbagai pelosok daerah di daratan Tiongkok itu untuk meramaikan panggung gembira Kemerdekaan Indonesia.
Sementara itu, sejumlah petugas keamanan dari pemerintah China, baik berseragam maupun tidak, disiagakan di luar areal KBRI Beijing.
Rangkaian acara 17-an di KBRI Beijing juga tidak luput dari perhatian media setempat, baik cetak maupun elektronik.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017