"Selama dua hari ini sudah ada 1.200 orang yang ke puncak Gunung Kerinci, jumlahnya meningkat drastis karena momentum hari kemerdekaan," kata petugas pos jaga pendakian R10 Aprizal di Kerinci saat dihubungi dari Jambi, Kamis.
Pendaki yang datang dari berbagai daerah di Indonesia itu mulai berdatangan melakukan pendakian sejak 15 Agustus 2017.
Ia mendapat informasi apakah para pendaki itu menggelar upacara bendera merah putih di Gunung Kerinci yang memiliki ketinggian 3.805 meter dari permukaan laut (Mdpl) itu.
"Belum ada informasi apa mereka upacara di atas, tapi yang jelas biasanya mereka muncak bertepatan dengan 17 Agustus itu ya biasanya untuk mengibarkan bendera merah putih," katanya.
Para pendaki atau wisatawan yang datang dan ke Gunung Kerinci itu melalui jalur pendakian Desa Kersik Tuo, Kayu Aro.
Sebelum melakukan pendakian itu para pendaki harus melalui pemeriksaan terkait dengan alat kelengkapan pendakian yang memadai untuk keselamatan pendaki.
Menurut dia alat pendakian yang memadai sangat penting dilengkapi pendaki untuk keselamatan diri sendiri atau pun kelompok selama proses pendakian di Gunung Kerinci yang merupakan gunung tertinggi di Sumatera.
"Saat ini saya mau memantau di jalur pendakian yang dibantu kawan-kawan dari komunitas pencinta alam (KPA) di Kerinci," kata Aprizal.
Gunung Kerinci di Provinsi Jambi itu berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang.
Gunung dengan ketinggian mencapai 3.805 Mdpl ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang merupakan habitat Harimau Sumatera dan berbagai satwa lainnya yang dilindungi.
(Baca: Bendera raksasa membentang di Batu Tumpang Garut)
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017