Meriahnya perayaan kemerdekaan di Istana

17 Agustus 2017 15:59 WIB
Meriahnya perayaan kemerdekaan di Istana
Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri (kelima kiri) bersama mantan Presiden BJ Habibie (keempat kiri), mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri), dan Ketua DPD Oesman Sapta Oedang (kedua kiri) berfoto bersama saat upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2017). HUT ke-72 RI mengambil tema Indonesia Kerja Bersama. (ANTARA/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Berbagai hiburan warnai perayaan Hari Ulang Tahun ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, sejak pagi sudah diserbu ribuan undangan yang hadir untuk mengikuti upacara bendera menyambut hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia.

Prosesi peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ini dimulai dengan kirab bendera negara Sang Merah Putih dan naskah proklamasi dari Monumen Nasional menuju Istana Merdeka.

Dalam prosesi tersebut, Nilam Sukma Pawening dari Provinsi DKI Jakarta, yang pada peringatan tahun lalu bertugas sebagai pembawa bendera pada upacara di Istana Merdeka kali ini bertugas sebagai pembawa bendera dari Monumen Nasional. Naskah proklamasi turut dibawa dalam prosesi ini.



Paskibraka mengibarkan duplikat Sang Saka Merah Putih dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2017).

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyebut peringatan pada tahun ini terasa lebih spesial dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Sebab, untuk kali pertama, para tamu undangan yang hadir diminta untuk mengenakan pakaian adat kebanggaan mereka. Hal ini tentu menjadikan suasana peringatan kemerdekaan Republik Indonesia semakin berwarna," katanya.

Setelahnya, sebelum upacara dimulai, tamu undangan dan masyarakat yang telah berada di lingkungan Istana Merdeka disuguhkan dengan sejumlah pertunjukan kesenian.

Tarian Jejer Kembang Menur dari Banyuwangi berhasil memukau para tamu undangan. Lagu-lagu perjuangan oleh Gita Bahana Nusantara yang turut membangkitkan semangat peserta upacara dan tamu undangan.



Para penari membawakan tarian Gandrung Banyuwangi menjelang upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2017)

Tak ketinggalan, marching band dari TK Kinderfield Duren Sawit dan penampilan Ari Laso di tengah lapangan Istana Merdeka menambah riuh suasana.

Inovasi lainnya yang menyita perhatian ialah persembahan "Best National Costume" dari sejumlah provinsi yang semakin mengukuhkan Indonesia sebagai negara dengan kekayaan budaya.

Presiden Joko Widodo pun yang pagi ini mengenakan pakaian adat Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan tak sungkan berjabat tangan dengan tamu undangan di tribun tamu undangan Istana Kepresidenan sebelum menuju tempatnya di panggung kehormatan.



Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kanan) menyapa para Duta Besar negara sahabat usai memimpin upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2017).


Sementara Ibu Negara Iriana Joko Widodo tampak anggun dengan mengenakan pakaian adat Minang berwarna merah, lengkap dengan tutup kepalanya.

"Karena memang kita ini warna-warni dan sangat beragam. Inilah Indonesia. Agar tahu bahwa kita ini sangat beragam," jawab Presiden saat dimintai keterangannya soal alasan mengenakan pakaian adat.

Tepat saat waktu menunjukkan pukul 09.40 WIB, tiupan terompet pertama diperdengarkan sebagai tanda upacara peringatan dimulai.

Sejenak kemudian, tiupan terompet kedua seakan memberi aba-aba bagi pasukan upacara untuk memasuki lapangan upacara.

Kolonel Pnb M. Yani Amirullah didapuk menjadi Komandan Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini.

Pria kelahiran Semarang, 5 Mei 1972, ini merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1995.

Laporan Komandan Upacara kepada Presiden Joko Widodo selaku inspektur upacara dan dentuman meriam sebanyak 17 kali menandai dimulainya peringatan detik-detik proklamasi.

Saat prosesi pengibaran bendera, Fariza Putri Salsabila yang mewakili Provinsi Jawa Timur bertugas untuk menerima bendera merah putih yang diserahkan oleh Presiden Joko Widodo untuk kemudian dikibarkan.



Pembawa Bendera Merah Putih Fariza Putri Salsabila (tengah) membawa duplikat Sang Saka Merah Putih dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2017).

Adapun tiga orang lainnya yang bertugas untuk mengibarkan bendera Merah Putih ialah Rahmat Hersa Widiatmoko sebagai Komandan Kelompok 8 yang mewakili Provinsi Kalimantan Barat, Rianto Fajriansyah sebagai pembentang bendera yang mewakili Provinsi Bengkulu, dan Agus Putra Pratama Yudha sebagai penarik bendera yang mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Usai prosesi upacara Presiden Joko Widodo mengumumkan lima pemakai baju adat terbaik saat upacara  di Istana Merdeka, Jakarta,




Salah satu pemenang kostum pakaian adat terbaik Syarif Muhamad yang mengenakan pakaian dari Suku Dayak, Kalimantan Barat, memegang hadiah sepeda dari Presiden Joko Widodo selepas Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2017).

(Baca: Warga asing terkesima budaya Indonesia saat Upacara di Istana Merdeka)

(Baca juga: Presiden Jokowi undang gandrung Banyuwangi ke Istana Negara)

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017