Anies yang berada satu tim dengan beberapa warga negara asing (WNA) melawan masyarakat di Jalan Jaksa yang terdiri dari gabungan warga asing dan Indonesia.
"Ini sangat meriah, jadi pejabat tidak hanya menonton tapi turut serta bersama masyarakat memeriahkan kemerdekaan," kata Anies usai lomba.
Anies tiba pada pukul 14.42 WIB dengan memakai kemeja putih Anies tiba dengan rombongan dan disambut dengan ajakan swafoto dari masyarakat di Jalan Jaksa.
Sebelumnya, sejumlah WNA turut serta memeriahkan aneka lomba dalam rangkaian merayakan Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Saya ikut lomba karena dari Jakarta," canda Dave, seorang warga asal Prancis yang ikut lomba kategori pecah balon di Jalan Jaksa pada waktu yang sama.
Pasqal turis asal Jerman juga turut memeriahkan lomba pecah balon tersebut. Menurutnya perlombaan seperti ini sangatlah menarik, sebab dapat menghibur peserta maupun penonton yang menyaksikan.
Pasqal tidaklah terlalu mempermasalahkan tentang kompetisi, sebab hal yang terpenting adalah dapat menjadi hiburan yang sederhana bagi masyarakat, apalagi dirayakan tepat di acara Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia.
Selain lomba pecah balon, tersaji juga lomba memasukkan paku ke dalam botol, rias wajah, makan kerupuk dan lainnya.
Untuk kategori wanita diikuti pula WNA asal Prancis bernama Louisa dan Louise. Masyarakat terhibur dengan sajian tersebut, sebab selain mengikuti lomba dengan semangat, para WNA tersebut melaksanakan jalannya lomba dengan santai dan menghibur.
Diiringi musik, mereka sempat menari-nari Dedi tengah jalannya lomba, dengan mata tertutup. Masyarakat seolah berupaya berteriak memberikan arahan kepada mereka dengan bahasa Inggris sekenanya, sehingga memunculkan kejadian lucu tersendiri.
Panitia juga menggelar karya seni lukis dan mural. Kritik sosial menjadi tema mural kali ini. Sejumlah pelukis berjejer memamerkan serta menggambar di sepanjang jalan Jaksa.
Guna melancarkan acara tersebut, sepanjang Jalan Jaksa ditutup sementara, agar tidak dapat dilintasi para pengendara mobil maupun motor.
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017