Dari 16 penerjun tersebut, dua di antaranya merupakan putra putri asli Papua, yakni Sertu Frida Natalia Ningsi Suebu asal Sentani-Kabupaten Jayapura dan Serta Nelson Beteyop asal Timika-Kabupaten Mimika.
Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura, Kamis, mengatakan bahwa banyak kemajuan yang dicapai dalam usia 72 tahun ini, baik dalam tubuh TNI maupun Polri.
"Keberadaan anak-anak Papua di berbagai bidang, khususnya TNI dan Polri menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi kami," katanya.
Menurut Lukas, dalam usia 72 tahun ini merupakan masa yang panjang sehingga prestasi anak-anak Papua, khususnya di bidang-bidang tertentu, seperti terjun payung menjadi sebuah kebanggaan.
"Hal ini menunjukkan selama 72 tahun kemerdekaan ini, bangsa Indonesia, khususnya Papua, tidak ketinggalan dari negara-negara lain," ujarnya.
Ia menuturkan bahwa anak-anak Papua pun sekarang sudah banyak yang berprestasi, ada yang menjadi seorang jenderal, ajudan presiden, dan lain sebagainya.
Selain itu, masih ada seorang Pilot Helly Bel asli Papua, yakni Mayor Pnb Irenius Murib asal Wamena, Kabupaten Jayawijaya yang menerbangkan Helly Bell 412, helikopter serbaguna yang diproduksi oleh Bell Helicopter Textron.
Pewarta: Hendrina D Kandipi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017