• Beranda
  • Berita
  • Sudah 10 calon haji Jawa Timur wafat di Tanah Suci

Sudah 10 calon haji Jawa Timur wafat di Tanah Suci

20 Agustus 2017 17:04 WIB
Sudah 10 calon haji Jawa Timur wafat di Tanah Suci
Masjidil Haram, Makkah. (Unggul Tri Ratomo)
Surabaya (ANTARA News) - Sepuluh orang calon haji asal Jawa Timur yang berangkat dari Embarkasi Surabaya wafat di Tanah Suci karena sakit.

"Data yang kami terima mulai awal pemberangkatan 27 Juli hingga 16 Agustus 2017, terdapat 10 (anggota) jemaah asal Jatim yang wafat," ujar Kasubbag Informasi dan Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama Wilayah Jawa Timur, Markus, Minggu.

Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu hingga Sabtu (19/8), mayoritas calon haji yang wafat karena sakit dan sempat dirawat di rumah sakit Saudi.

Mereka yang meninggal dunia adalah:

1. Umi Nadiroh Yunus Husen (76) kloter 5 asal kabupaten Nganjuk meninggal di RS Al Ansaar Madinah karena serangan jantung pada Senin (31/7).
2. Supono Suseno Satari (54) kloter 7 asal kabupaten Tulungagung meninggal di halaman Masjid Nabawi karena serangan jantung pada Sabtu (6/8).
3. Mudjiono Sukibat (62) kloter 8 asal kabupaten Tulungagung meninggal di pemondokan Madinah karena serangan jantung pada Sabtu (5/8).
4. Marfuah (74) kloter 17 asal kabupaten Tuban meninggal di RS Al Dar Madinah pada Senin (7/8)
5. Slamet Tari Achad (62) kloter 7 asal kabupaten Tulungagung meninggal di rumah sakit Mekah karena saluran pencernaan pada Kamis (10/8).
6. Jembar Untung Semo (61) kloter 18 asal Lamongan meninggal di RSAS karena saluran pernafasan.
7. Kusno Kadari Mursadi (75) kloter 41 asal Malang meninggal di RSAS karena saluran perncernaan pada Senin (14/8).
8. Suyahtri Kasmi Tohjoyo (51) kloter 17 asal Tuban meninggal di RSAS karena penyakit jantung pada Selasa (15/8)
9. Bedjo Al Djuwahir Poncokromo (72) kloter 5 asal Nganjuk meninggal di pemondokan karena saluran pencernaan pada Rabu (16/8).
10. Sumaryam Kerti Mat (62) kloter 53 asal kota Probolinggo meninggal di pemondokan karena saluran pencernaan pada Rabu (16/8).


Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017