Joseph Fleming (43) berlutut dalam kegelapan di dekat pelabuhan di Charleston, South Carolina, dan meminta Nicole Durham menikahi dia.
"Matahari, bulan dan cintaku, semua dalam garis lurus," kata Fleming, tertawa setelah Durham (40) menjawab iya.
Gerhana matahari total dalam seabad yang menyapu seluruh Amerika Serikat dari pantai ke pantainya menginspirasi warga Amerika untuk melamar, menggelar reuni keluarga dan rihat dari kerja untuk menyaksikan salah satu fenomena kosmos langka.
Setelah berminggu-minggu menanti, para pengamat dari Oregon sampai South Carolina berteriak dan bersorak saat bulan menutupi matahari.
Presiden Donald Trump pun keluar dari Gedung Putih untuk menyaksikan gerhana, meski dia hanya tampak melihat ke atas sekilas tanpa mengenakan kaca mata pelindung, yang bisa merusak mata, sementara seorang pembantunya berteriak "Jangan lihat!"
"Ini lebih kuat dari yang saya kira," Robert Sarazin Blake (40), seorang penyanyi dari Bellingham, Washington, mengatakan setelah gerhana melewati Roshambo ArtFarm di Sheridan, Oregon.
"Tiba-tiba kau sepenuhnya berada di dunia lain. Kau seperti berjalan di udara atau terowongan bawah tanah seperti luwak," katanya sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.
Tidak ada area di Amerika Serikat yang menyaksikan gerhana matahari total sejak 1979, sementara gerhana terakhir yang lewat dari pantai ke pantai terjadi 1918.
Peristiwa itu diperkirakan menarik penonton paling banyak dalam sejarah manusia, termasuk mereka yang menyaksikannya lewat televisi atau daring.
Sekitar 12 juta orang tinggal di zona dengan lebar 113 kilometer dan panjang 4.000 kilometer tempat gerhana matahari total tampak, sementara kelompok lain melakukan perjalanan ke titik-titik di sepanjang rute itu.
Banyak orang yang melakukan perjalanan ke hutan-hutan dan taman-taman nasional terpencil di Oregon, Idaho dan Wyoming. Mereka yang berada di kota-kota sepanjang jalur gerhana seperti Kansas City, Missouri, serta Nashville, Tennessee, cuma perlu berjalan keluar rumah untuk menyaksikannya.
Gerhana pertama mencapai "totalitas"--munculnya bayangan gelap ketika matahari sepenuhnya tertutup bulan-- di Oregon pukul 10.15 (1715 GMT) dan mulai menyebar ke timur.
"Rasanya seperti menggelitikimu --luar biasa-- dan saya berharap bisa mengalaminya lagi," kata Stormy Shreves (57), yang tinggal di Depoe Bay, Oregon.
"Tapi saya tidak akan bisa melihat sesuatu seperti itu lagi, jadi saya sangat gembira libur kerja sehari untuk menyaksikannya."
Saat matahari terlihat menyelinap di balik bulan di Sawtooth National Forest di Idaho, bintang-bintang jadi terlihat, anjing-anjing hutan melolong dan temperatur turun dengan cepat.
Fenomena itu berakhir pukul 14.49 (1849 GMT) di dekat Charleston.
Kegembiraan Senin membuat para pencinta musik memutar lagu Bonnie Tyler "Total Eclipse of the Heart", mendorong lagu itu ke puncak tangga lagu Apple's iTunes 34 tahun setelah perilisannya.
Sementara Tyler membawakan lagu itu di dalam kapal pesiar Royal Caribbean pada Senin.
Pesta-pesta
Sejumlah kota di jalur gerhana menggelar acara-acara publik. Di kampus Southern Illinois University di Carbondale, Illinois, stadion football berkapasitas 15.000 kursi sudah dipesan untuk acara Senin.
Orang-orang lain di zona gerhana pun menggelar pesta mereka sendiri. Di kabin gunung di hutan Murphy, North Carolina, udara menjadi dingin saat bulan perlahan menutupi matahari sepenuhnya menutupi permukaannya, hanya meninggalkan lingkaran cahaya di pinggirannya.
"Itu hal yang paling indah. Saya bisa mati bahagia sekarang," kata Samantha Gray (20), mahasiswa pascasarjana di University of Chicago. "Ada yang ingin berlibur denganku pada April 2024?"
Gerhana matahari total lainnya akan melewati tenggara dan timur laut Amerika Serikat pada 8 April 2024.
Bagi jutaan orang lain yang berada di luar gerhana matahari total, gerhana matahari parsial yang terlihat di seluruh Amerika Utara menarik kerumuman tersendiri.
Di Washington, D.C., ribuan orang berbaris di National Mall pukul 14.45, ketika empat per lima bagian matahari gelap.
"Ini luar biasa, super keren," kata Brittany Labrador (30), seorang perawat dari Memphis. "Keren saja melihatnya di Ibu Kota."
Di New York, orang-orang berkumpul di pinggir jalan dekat Times Square, sebagian besar menatapnya tanpa menggunakan lensa pelindung.
"Saya sebenarnya agak takut melihat ke atas dan menjadi buta karena tidak menggunakan kaca mata," kata Sarah Fowler, satu dari sedikit orang yang mengenakan kaca mata layak, seperti dilaporkan Reuters.
Penerjemah:
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017